Bawa Suporter, Bagikan Bibit

Para finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2005 kembali berpresentasikan proyek-proyek mereka. Presentasi yang dilangsungkan di Golden City Mall ini berlangsung seru. Mereka menampilkan teknik presentasi yang menarik. Ada yang mengusung alat peraga kampanye, membawa suporter hingga mengampanyekan produk proyek lingkungan mereka.

Finalis Tsuraya Nur Hasanah, misalnya. Siswi SMPN 2 Tanggulangin ini mendapat dukungan dari sepasukan teman-temannya. ”Saya nggak tahu jumlahnya. Pokoknya, teman-teman pada ingin ikut kemari memberi dukungan untuk saya,” kata remaja berjilbab itu. Yang menarik, semua supporter mengenakan seragam hijau-hijau dengan gambar anggur. ”Saya sendiri yang menggambar anggur itu,” kata gadis hitam manis ini. Memang, dalam final itu Tsurayya mengusung topik Anggurisasi sebagai upaya pelestarian lingkungan alam sehingga tak heran bila dia memakai gambar anggur sebagai logonya.

Tsurayya juga membagikan 50 bibit anggur kepada penonton.Pot-pot anggur ini diwadahi dengan tas kain yang dibikin sendiri oleh ibunya. ”Semoga bisa dimanfaatkan yang Takseluruh peserta mampu tampil pede di depan dewan juri yang terdiri dari Mochamad Zamroni (Presiden Klub Tunas Hijau), Edo Ernanda (mahasiswa Teknik Lingkungan ITS) dan Rizal Husein (Redaktur Jawa Pos). Salah satu yang mengaku grogi adalah Laurensius Bisma Arya Eka Pangga, siswa SMPN 1 Surabaya. Di depan juri, siswa yang mengusung tema Upaya Penjernihan Air ini tak mampu bicara banyak.

”Sebenarnya masih ada yang ingin saya katakan,” katanya terus terang. Tak pelak, pengakuan jujur ini sempat membuat penonton tertawa.

Menurut Dimas Erlangga, project director Penganugerahan Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2005, presentasi ini merupakan salah satu penilaian final peserta. ”Pemenangnya akan diumumkan saat Grand Final 24 April 2005,” katanya.