Pameran Lingkungan Hidup Indonesia 2005, KTH Juara Tiga
Satu lagi prestasi membanggakan ditunjukkan anak-anak muda Surabaya yang aktif di Klub Tunas Hijau. Mereka meraih juara tiga untuk bidang pemerhati lingkungan hidup pada Pekan Lingkungan Hidup Nasional di Jakarta Convention Center, 1-5 Juni 2005.
”Acara yang diprakarsai Kementerian Lingkungan Hidup itu diikuti ratusan peserta dari berbagai instansi, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat di Indonesia,” ungkap Sugeng, koordinator pameran Klub Tunas Hijau.
Tidak salah Klub Tunas Hijau menjadi pemenang, karena dalam pameran ini mereka membawa proyek lingkungan hidup rancangan Paguyuban Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2005. ”Proyek yang dibawa adalah karya teman-teman yang mengikuti ajang Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2005. Khususnya para finalis,” kata Marisa Tania, Putri Lingkungan Hidup 2005.
Karya yang dipajang bukan hanya dijabarkan dalam bagan, makalah atau poster. Namun, masing-masing aktivis mengenakan kostum yang sesuai dengan proyeknya. Misalnya Josephine Tirtowidjaja, finalis Putri Lingkungan Hidup 2005, yang mengubah dirinya menjadi pohon lengkap dengan dedaunan, kayu, dan ranting. Ini sesuai dengan proyeknya yang membahas tentang penyelamatan pepohonan di Kota Surabaya.
Ada juga Pangeran Lingkungan Hidup 2005 I Dewa Putu Adhika Happy Putra, yang mengubah dirinya menjadi pisang dengan mengenakan pakaian badut pisang. Ini sesuai dengan proyeknya yang memanfaatkan bonggol pisang menjadi keripik yang lezat dan gurih.
Nampak finalis Putri Lingkungan Hidup 2005 Fernanda Novelia, yang mengubah dirinya seperti Orang Utan (Pongo pygmaeus. Mengingat proyeknya tentang penyelamatan Orang Utan dari perdagangan dan perburuan liar.
Tidak heran, jika stan pameran Klub Tunas Hijau selalu ramai didatangi pengunjung, khususnya anak-anak, remaja dan juga orang tua. Tidak sedikit pula dari pengunjung tersebut yang mengajak aktivis Klub Tunas Hijau untuk berfoto bersama. ”Momen ini kesempatan berharga bagi kami untuk mensosialisasikan proyek lingkungan hidup kepada masyarakat. Biar mereka mereka mengerti pentingnya proyek kami,” kata finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2005 Dani Maulana Halim.