Selamatkan Kalimas, Bagikan Stiker

Para bocah yang tergabung dalam Klub Tunas Hijau, agaknya tak pernah berhenti mengkampanyekan pentingnya kebersihan dan perawatan lingkungan. Setelah mengekspos puluhan ribu pohon di jalan-jalan protokol Surabaya yang disiksa, mereka kembali beraksi mengajak warga untuk menyelamatkan Kalimas.

Ajakan ini diwujudkan dalam bentuk membagi-bagikan stiker bertuliskan: Segarnya Kaliku, Kalimas Bukan Tempat Sampah. Ratusan stiker ini dibagi-bagikan kepada warga yang tinggal di sekitar Kalimas yang ada dikawasan Ngagel, Dinoyo. Beberapa pemakai jalan yang kebetulan melintas disana, juga diberi stiker itu.

”Kita ingin memulai sesuatu dari yang terkecil dulu. Kami saat ini mampunya hanya bisa ngajak dengan membagika stiker, ya ini dulu yang kami lakukan,” kata Dimas Erlangga, Sekretaris Klub Tunas Hijau. Dia melanjutkan, acara ini akan dilakukan secara rutin seminggu sekali, dengan lokasi yang berpindah-pindah. ”Intinya, dengan kegiatan ini, kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sungai,” imbuhnya.

Acara di Kalimas Dinoyo ini kemarin diikuti 16 finalis pangeran-putri Lingkungan Hidup (LH) 2005. Mereka dipimpin Pangeran-Putri LH 2005 Adhika Putu Happy dan Marisa Tania.

Begitu rombongan Klub Tunas Hijau ini datang ke lokasi, mereka langsung akrab dengan warga yang tinggal di dekat Kalimas, terutama anak-anak. Terjadilah dialog yang gayeng. Para finalis Pangeran-Putri LH 2005 sama sekali tak terlihat menggurui warga. Yang dilakukan adalah mengajak bersama-sama, dimulai dari kegiatan yang paling mudah dilakukan. Misalnya, memunguti sampah yang berserakan di sekitar sungai.

”Kita hanya mengingatkan saja. Umumnya warga tau kok bahwa sungai yang bersih itu sangat penting bagi lingkungan,” kata Marisa Tania, yang kemarin paling banyak dikerubuti anak-anak yang tinggal di sekitar Kalimas.

Dani Maulana, salah satu finalis Pangeran LH 2005 yang ikut dalam rombongan punya kesan tersendiri ketika berdialog dengan anak-anak, yang tinggal di dekat Kalimas. ”Saya menceritakan, sungai-sungai tengah kota yang ada di luar negeri yang bisa menjadi objek wisata. Anak-anak ada yang tak percaya,” katanya.

Dimas menjelaskan, Juli mendatang, Klub Tunas Hijau punya beberapa agenda. Di antaranya penambahan hutan kota dan seminar lingkungan. Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada tujuh hutan kota. Yakni di pinggir Monkasel, pinggir Balongsari, tepi Ketabang Kali, tepi Kayoon, tepi Petekan, sepanjang Gentengkali, dan Bintang Diponggo Pakis. ”Sengaja di tepi sungai, sekaligus peresapan air agar tidak banjir,” ujar Dimas Erlangga, sekretaris Klub Tunas Hijau.

Roadshow ke sekolah-sekolah juga akan kembali diadakan. ”Rencananya akan diadakan mulai Juli atau Agustus 2005 ketika mulai tahun ajaran baru,” imbuhnya.