Lomba Pungut Sampah Anak-Anak Stren Kalimas
Sampah yang akrab dengan keseharian anak-anak stren Kalimas menjadi media berlomba mengasyikkan. Bersama Klub Tunas Hijau, 30 anak-anak mengikuti lomba memungut sampah, Minggu, (4/9)
Begitu aba-aba mulai diteriakkan, Timah (12), Rusdi (14), Novi (13), dan anak-anak stren Kalimas yang lain segera berlarian memunguti sampah plastik yang berserakan di sekitar mereka.
Tanpa ada rasa jijik, mereka bersemangat memunguti dan mengumpulkan sampah, lantas memasukkan ke dalam kantong besar. Senyum yang merekah dari Novi, pemenang lomba itu, tak semata karena berbalas dengan hadiah. Tapi, sampah sekarung yang ia kumpulkan juga berarti rejeki. ”Nanti aku jual ke pengepul,” kata Novi tersenyum, yang diikuti Timah dan dan Rusdi sebagai pemenang kedua dan ketiga.
Oleh ketiganya, sampah plastik dari tas kresek, gelas dan botol air mineral bekas memang dikumpulkan untuk dijual ke pengepul. ”Sampah, bila tahu caranya, dapat mendatangkan manfaat, seperti yang telah dilakukan anak-anak stren Kalimas ini,” kata Marisa Putri Lingkungan Hidup 2005, yang memandu lomba bertajuk Make Earth Day Everyday, dengan I Dewa Putu Adhika Happy Putra Pangeran Lingkungan Hidup 2005.
Keduanya tak sekali itu saja bergumul dengan mereka. ”Program ini sudah jadi agenda Klub Tunas Hijau. Malah, untuk membina mereka, sudah menjadi agenda saya sejak lama sebelum terpilih menjadi Putri Lingkungan Hidup 2005,” kata Marisa.
Dalam lomba yang sesungguhnya mengandung edukasi tentang pengelolaan sampah itu, anak-anak diberi waktu 10 menit untuk mengumpulkan sampah plastik. Mulai sisa bungkus permen, snack, sampai tas kresek berhasil mereka angkat dari bibir sungai.
Usai lomba, mereka diberi penjelasan oleh Marisa dan Happy bahwa sampah plastik yang berhasil mereka kumpulkan adalah sampah yang sulit terurai sehingga kelak 100 tahun lagi, sampah tersebut masih belum terurai.
Mereka begitu antusias mendengarkan penjelasan Marisa, yang berharap mereka menjadi penjaga sungai dari sampah plastik yang mengotorinya. ”Jangan membuang sampah di Kalimas ya, meski rumah kalian hanya berjarak tiga meter dari bibir Kalimas,” pesan Marisa yang juga memanfaatkan momen lomba kemarin untuk memeringati ulang tahunnya yang ke-14. ”Saya sengaja membuat ultah ini istimewa bagi anak-anak stren Kalimas yang telah bersama-sama melaksanakan proyek untuk mewujudkan Kalimas bersih.
Selain lomba mengumpulkan sampah, beberapa aneka lomba lainnya juga digelar. Lomba-lomba tersebut adalah lomba kelereng dalam sendok, lomba memasukkan pensil dalam botol dan lomba menggambar Kalimas Idamanku.
Di penghujung acara, anak-anak stren Kalimas tersebut juga diajarkan cara memdaur ulang kertas bekas dari kertas bekas. Daur ulang kertas bekas ini dibimbing oleh Rendi Setyadi Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2005.