Kampanye Anti Puntung Rokok

Gairah anak-anak Klub Tunas Hijau untuk melakukan kampanye cinta lingkungan maish belum padam. Sabtu, 22 Oktober 2005, mereka berkeliling di beberapa ruas jalan di tengah kota lewat acara Butts Out Campaign. Pada pawai itu, mereka menyerukan agar masyarakat menghentikan kebiasaan membuang puntung rokok di sembarang tempat.

Aksi ini digelar dari depan Balai Pemuda Surabaya mulai pukul 15.00 – 17.00. Sekitar 30 anak-anak berusia belasan membawa poster-poster bertemakan anti rokok dan anti puntung rokok. Tak ketinggalan mereka juga membawa maskot asbak dan puntung rokok raksasa. Aksi ini sempat menarik perhatian pengguna jalan.

Selama kurang lebih dua jam, mereka berjalan melalui trotoar. Di sepanjang jalan itu, mereka memunguti puntung-puntung rokok yang mereka temui. Selain itu, anak-anak yang sebagian finalis Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2005 juga menempelkan puluhan stiker tentang anti puntung rokok.

”Kampanye ini memang berasal dari keprihatinan kami,” kata Happy – Pangeran Lingkungan Hidup 2005. Menurut dia, berdasarkan surbei, sebanyak 39 dari 40 perokok membuang puntungnya sembarangan. Artinya, tambah Happy, begitu banyak perokok yang tidak bertanggung jawab terhadap puntungnya.

”Ini belum lagi adanya fakta tentang rokok, asap rokok dan puntung rokok yang kami pelajari,” tambahnya. Dijelaskan, asap rokok mengandung tak kurang dari 4000 bahan kimia yang membahayakan. Puntung rokok juga baru dapat terurai oleh mikroorganisme setelah 1,5 tahun. Bahkan, lebih dari 4,5 trilliun puntung rokok dihasilkan setiap tahun di dunia ini.

”Lewat kampanye ini, kami mencoba mengajak para perokok untuk lebih bijak,” katanya. Agar tak membuang puntung rokok sembarangan, bisa disiasati dengan membawa asbak pribadi ke manapun. Atau, selalu membuang puntung rokok ke tempat sampah.