Penghargaan Ekstra Mading Lingkungan Hidup Klub Tunas Hijau
Klub Tunas Hijau memberikan tambahan hadiah kepada mading dengan tema lingkungan hidup terbaik kepada peserta Deteksi Mading Competition 2K5, yang diselenggarakan oleh Deteksi Jawa Pos.
”Sebenarnya kami sudah berencana memberikan penghargaan ini sejak tahun 2004. Tapi, baru kami realisasikan tahun 2005 ini. Ini kami lakukan sebagai dukungan pada tim-tim mading yang sudah rela meluangkan waktunya untuk memikirkan lingkungan hidup,” kata Yusie Rossita – koordinator juri dari Klub Tunas Hijau.
Setelah dikomunikasikan dengan pihak penyelenggara, Azrul Ananda, produser acara sekaligus Pimpinan Redaksi Jawa Pos, ternyata niatan tersebut mendapat respon positif. ”Tapi, kami diminta merahasiakannya hingga menjelang pameran di PTC,” lanjut Yusie Rossita.
”Harapan kami, dengan penghargaan ini, akan ada lebih banyak lagi orang yang memikirkan masalah lingkungan hidup. Sehingga, bumi akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk tempat tinggal,” tambah Yusie Rossita.
Pada Deteksi Mading Competition 2K5 ini dipilih tiga mading SMA dan tiga mading SMP dengan tema lingkungan hidup terbaik. Pemenangnya mendapat tropi, sertifikat dan paket hadiah hiburan dari Klub Tunas Hijau.
”Tim juri dari Klub Tunas Hijau yang bertugas sangatlah objektif. Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2005 I Dewa Putu Adhika Happy Putra dan Marisa Tania tidak dilibatkan pada penjurian ini. Sekolah Pangeran Lingkungan Hidup 2005, SMP Kristen Petra 3 ikut sebagai peserta. Putri Lingkungan Hidup 2005 terjun mengikuti kompetisi ini sebagai peserta, meski tidak menggarap tema lingkungan hidup. Jadi, tak perlu khawatir,” terang Rezky Oktoberi Surbakti, salah satu anggota juri Klub Tunas Hijau.
Tampil sebagai Juara I hingga III untuk kategori SMP adalah SMP Margie Surabaya, Mts Al Madany Menganti Gresik, dan SMP Mutiara Bunda Sidoarjo. Sedangkan Juara I hingga III kategori SMA adalah SMA Negeri 1 Sidoarjo, MA Al Amin Preduan Madura, dan SMA Negeri 1 Tulungagung.
Materi penilaian, menurut salah satu juri Andi Kusmianto, terdiri dari isi mading, bahan yang digunakan dan penampilan. ”Jika bahan yang digunakan untuk membuang mading berasal dari bahan ramah lingkungan hidu, maka nilainya akan tinggi. Tapi prosentase tertinggi tetap pada isi dari mading tersebut,” kata Andi Kusmianto, yang juga komikus dan karikaturis Klub Tunas Hijau.