Siswa Kelas 4 SD Ciputra Belajar tentang Polusi
Melatih kepekaan terhadap lingkungan hidup dapat ditanamkan sejak dini. Seperti kegiatan yang dilakukan para siswa kelas 4 SD Ciputra bersama Klub Tunas Hijau di Taman Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup, stren Kalimas, WTC Surabaya.
Lewat kegiatan luar ruangan ini, para siswa diajak mengamati polusi udara dan penggundulan hutan. Selain itu, mereka juga membersihkan sampah plastik dan kertas yang tercecer di taman tersebut.
Dalam kegiatan yang dimulai pukul 08.30 ini, para siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengamati jumlah kendaraan yang lalu lalang di sekitar daerah tersebut. Sedangkan kelompok kedua mengamati pentingnya pepohonan atau hutan.
Kelompok yang mengamati kendaraan bertujuan mengetahui seberapa tingkat polusi udara di Surabaya. Teknisnya, selama lima menit para siswa diharuskan menghitung jumlah kendaraan yang lewat. Baik itu mobil pribadi, becak, sepeda motor dan angkutan umum. Kemudian mereka harus membandingkan jumlah mobil pribadi dan angkutan umum.
”Dengan demikian anak-anak dapat mengetahui jenis kendaraan apa yang menghasilkan polusi udara terbesar,” jelas Yusie Rossita, koordinator pendidikan lingkungan hidup Klub Tunas Hijau.
Menurut siswa kelas 4A, Richard Tjokro, jumlah kendaraan pribadi yang melintasi daerah tersebut 55 mobil per 5 menit, sedangkan angkutan umum sekitar 20-an. ”Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pencemaran terbesar dilakukan kendaraan pribadi,” kata Richard.
Sedangkan kelompok kedua yang mengamati pentingnya pepohonan atau hutan, sebagai peragaan ada dua kotak yang diibaratkan sebagai lereng gunung. Kotak pertama hanya berisi tanah, sebagai pengibaratan hutan gundul. Sedangkan kotak kedua berisi tanah yang ditanami rumput, sebagai pengibaratan hutan yang penuh dengan pepohonan. Saat disiram air, tanah yang tidak ditanami akan mudah terkikis. Dan kotak yang penuh dengan rumput tidak akan terkikis.
Kegiatan pengenalan polusi udara ini dilaksanakan selama dua hari, 8 – 9 Februari 2006. Selain itu, anak-anak diajak membedakan kondisi udara di dalam taman Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup dengan kondisi udara di luar taman atau di tepi jalan.
Para siswa juga diajak melihat Mural Lingkungan Hidup Klub Tunas Hijau pada dinding jembatan WTC, yang telah diselesaikan November lalu. (*)