SISWA KELAS 4 SD CIPUTRA DAN KTH TANAM POHON Hasil Berjualan Koran dan Kertas Bekas Juga Menyisihkan Uang Saku

Siswa kelas 4 SD Ciputra menanam 120 pohon baru di pintu keluar tol belakang Masjid Agung Surabaya, pada 15 dan 16 Februari 2006 pagi. Bersama Klub Tunas Hijau mereka memberikan keteladanan untuk memanfaatkan lahan kosong dengan pepohonan.

Penanaman pohon ini tergolong sangat spesial, karena di usianya yang masih dini, anak-anak yang masih duduk di kelas 4 SD ini memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap kondisi Kota Surabaya yang perlu terus ditambah dengan banyak pepohonan.

Tidak heran jika pejabat terkait di Pemerintah Kota Surabaya banyak yang menyertai mereka melakukan penanaman aksi tersebut. Mereka adalah Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi, Kepala Badan Lingkungan Hidup Surabaya Nusri Farouch, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya Tri Rismaharini, dan Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya Dyah Katarina, yang juga istri walikota Surabaya. Bapedal Jawa Timur juga menyempatkan hadir pada program ini.

Walikota Surabaya dalam sambutannya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada SD Ciputra terutama kelas 4, atas pola pendidikan yang ditetapkan. “Apa yang dilakukan oleh kelas 4 SD Ciputra sudah semestinya ditiru oleh sekolah-sekolah lain di Surabaya ini. PT. Jasa Marga sebagai pihak pengelola tol juga harus meniru apa yang dilakukas oleh anak-anak ini. Anak-anak ini saja bisa, apalagi PT. Jasa Marga,” kata Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

120 pohon yang ditanam ini mereka dapat dengan cara mengumpulkan koran dan kertas bekas di kalangan siswa kelas 4 selama 3 minggu sejak pertengahan Januari lalu. Masing-masing anak juga rela menyisihkan uang jajan tiap hari untuk menambah jumlah pohon yang dapat menambah sejuknya udara di Kota Surabaya ini.

Pohon-pohon yang adalah pohon glodokan, mahoni, trembesi, angsana, bintaro, dan dadap merah, yang kesemuanya merupakan jenis pohon yang menghasilkan biji-bijian dan bungan yang selain dapat menyerap pollutan juga dapat menarik kupu-kupu dan burung. Tinggi pohon-pohon yang ditanam melebihi 2,5 meter.

Bersama Klub TUNAS HIJAU, kegiatan tanam pohon ini merupakan rangkaian kegiatan outdoor dengan tema polusi yang dilaksanakan oleh sekitar 40 siswa setiap harinya. Selanjutnya anak-anak tersebut juga melakukan program pengenalan fungsi pepohonan/ hutan di Taman Flora Bratang sebagai penghasil Oksigen dan habitat beberapa satwa.

Sebelum kegiatan tanam pohon ini, pada pertengahan Januari lalu telah dilaksanakan beberapa kegiatan ’pollution’ dengan prinsip learning by doing oleh Klub TUNAS HIJAU juga paguyuban Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup. Pada program ’pollution’ tersebut mereka tidak hanya diajarkan apa dan bagaimana ’pollution’ tersebut secara teori, tetapi melalui praktek di lapangan.

Pada 20 Januari lalu misalnya. Para siswa tersebut diajak melakukan penelusuran tentang bagaimana sumber-sumber polusi air di lingkungan sekitar sekolah mereka. Juga bagaimana mereka memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap polusi udara dengan efisiensi penggu­na­an kendaraan pribadi mereka.