Belajar Cintai Satwa Langka

SD Ciputra bersama Klub Tunas Hijau punya cara praktis untuk mengenalkan para siswanya pada satwa-satwa langka. Siswa kelas VI diajak berwisata ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemarin. Selain dijelaskan satu per satu binatang yang dilindungi undang-undang, para siswa juga diajari berkampanye perlindungan satwa-satwa langka tersebut.

“Dengan pembelajaran seperti ini, rasa cinta mereka pada binatang akan terasah,” ujar Viviawati Kosasih, wali kelas VI SD Ciputra, yang mendampingi siswa-siswinya.

Para siswa sempat diajak untuk berdiskusi dengan pengurus KBS perihal penataan binatang koleksi obyek wisata pendidikan tersebut. Sebelum ke KBS, murid-murid yang sebentar lagi menempuh ujian itu juga ditugasi untuk melakukan wawancara dengan para pedagang dari Pasar Burung Bratang.

Dari wawancara itu diketahui bahwa banyak pedagang yang mengaku pernah menjual binatang langka secara bebas.

“Tapi, sekarang mereka sudah tidak berani menjual lagi. Mereka takut ditangkap polisi karena melanggar undang-undang,” ujar Cindy Putri Rahardjo, salah satu siswa yang melakukan wawancara.

Binatang langka apa saja yang dijual? “Mereka bilang pernah menjual kus-kus, burung kakak tua, siamang, orang utan dan beberapa lainnya,” tambah Cindy.

Rata-rata, lanjut Cindy, para pedagang mendapatkan binatang yang hamper punah itu dari luar pulau Jawa.

Menurut Viviawati, selain selain untuk mengasah kepedulian murid, kegiatan itu akan dijadikan salah satu bahan tema proyek bikinan siswa yang akan dipamerkan dalam pameran tahunan di SD Ciputra. “Temanya Endangered Animals. Tema ini merupakan bentuk keprihatinan anak-anak terhadap binatang langka yang hamper punah,” lanju Vivi.

Proyek siswa SD Ciputra itu beragam bentuknya. Ada yang berencana membuat komik, lukisan, ataupun poster dengan tema tersebut.

Sementara itu, Presiden Klub Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengatakan, lewat aktiitas ini, pihaknya ingin memberi imbauan kepada warga agar lebih peduli dengan kondisi binatang langka. “Aktivitas ini hanya salah satu cara,” lanjut Zamroni.