Diskusi lingkungan pelajar SMA Kompleks Surabaya

Langit yang sejak siang mencurahkan butiran-butiran hujan seakan tak mampu meredam keceriaan para perwakilan OSIS dan MPK  empat SMA komplek yang cukup terkemuka di kota pahlawan ini. Empat SMA itu adalah SMA Negeri 1, 2 , 5 dan 9 Surabaya, yang berada di kawasan Wijaya Kusuma.  

Sore itu, 18 Maret 2006, lebih dari 35 pelajar SMA tampak antusias mengikuti games lingkungan di salah satu ruangan di sudut SMA Negeri 9 Surabaya. Dipandu oleh Sugeng, salah satu aktivis Klub Tunas Hijau, mereka melaksanakan intruksi tentang game “Pencemaran Air”.

Para siswa diharuskan menyaring air mineral yang sudah dicampur dengan minyak goreng dan kopi. Banyak cara yang mereka lakukan. Diantaranya, yang digunakan oleh 5 anak dari SMAN 9. Mereka rela menggunakan kaos kaki mereka untuk menyaring air tersebut. Setelah sekian lama para peserta menyerah kehabisan akal dalam menyaring air tersebut, karena airnya masih tetap kurang bersih.

Game pun dihentikan. Masing-masing peserta diminta memberikan komentar atas permainan yang baru saja dilakukan. Sebagian besar mereka mengeluhkan bahwa sangat susah menyaring air yang sudah tercampur kopi dan minyak tersebut. Walaupun sudah bersih tetap saja warnanya keruh. Tapi tetap saja mereka masih belum bisa paham apa maksud permainan tersebut. “Itulah salah satu akibat dari pencemaran air,” kata Sugeng memecah kebuntuan pemikiran para peserta.

”Air yang sudah tercemar akan butuh proses yang panjang dan rumit untuk bisa jernih kembali. Selain itu juga butuh biaya yang besar,” Sugeng menambahkan.  

Sugeng menambahkan bahwa akan lebih mudah jika kita mau menjaga kualitas air sungai yang merupakan bahan baku untuk air bersih. “Diantaranya dengan mengurangi limbah yang dibuang di sungai seperti limbah industri, deterjen, sampah, minyak, dan lain sebagainya,” ujar Sugeng.

Diskusi lingkungan ini diadakan oleh pengurus MPK SMAN 9 Surabaya bekerja sama dengan Klub Tunas Hijau dalam memperingati hari air sedunia, 22 April. Melalui kegiatan ini dapat disadari pentingnya air bersih. Mengingat lebih dari sepertiga penduduk dunia masih kesulitan memperoleh air bersih.

Jadi apakah perlu kita menjaga kualitas air sungai kita? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.