Seminar dan Workshop Lingkungan Hidup di SD Margie Surabaya
Klub Tunas Hijau menjadi pembicara seminar dan workshop lingkungan hidup untuk guru dan siswa SD se-Surabaya, Sabtu 4 Maret 2006. Seminar ini diselenggarakan oleh SD Margie Surabaya di Jl. Raya Margie dan diikuti oleh lebih dari 300 orang guru dan siswa.
Pada sesi seminar, Presiden Klub Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengajak para peserta untuk memulai sesuatu yang nyata untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita. “Kalau sekedar peduli lingkungan lewat lisan, saya pikir semua orang bisa. Tapi akan lebih baik jika kecintaan kita pada lingkungan diwujudkan dengan sesuatu yang nyata meski itu hal yang sangat sederhana,” kata Zamroni.
Sementara itu pada sesi workshop lingkungan hidup, Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2005 Rendi Setyadi bersama aktivis senior KTH Sugeng mengajarkan kepada para siswa salah satu cara menyelamatkan hutan kita. “Diantaranya dengan menggunakan kedua sisi kertas dan mendaur ulang kertas bekas. Mengingat kertas didapat dari kayu pohon yang diolah,” kata Rendi, yang lantas mengajarkan bagaimana mendaur ulang kertas dengan cara tradisional.
Pada sesi workshop Zamroni juga memberikan tips bagaimana melakukan kegiatan lingkungan hidup baik itu dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia atau hari bumi. Tips yang dirangkum dalam 10 Langkah Menyelenggarakan Kegiatan Lingkungan Hidup adalah:
1. Buat pameran lingkungan hidup. Angkat salah satu topik lingkungan hidup seperti, Fauna Langka, Pemanasan Global dan Penggunaan Energi, Hutan, Pencemaran Air dan Udara, Keanekaragaman Hayati atau Konsumsi Ramah Lingkungan
2. Angkat sebuah permasalahan lingkungan hidup pada skala global atau local di kelas. Buat kelompok-kelompok kecil, dimana setiap kelompok tersebut saling tukar menukar pendapat dan menentukan salah satu permasalahan lingkungan untuk diteliti. Lalu, perintahkan mereka untuk mengadakan penelitian tentang permasalahan tersebut. Setiap kelompok harus membuat laporan penelitian mereka di kelas, termasuk laporan tentang kemungkinan solusi pemecahan masalah lingkungan yang terjadi.
3. Lakukan survey lingkungan hidup. Berapa banyak dan macam energi, dan kertas yang digunakan sekolahmu setiap bulannya. Berapa banyak air yang digunakan? Berapa banyak sampah, dan jenis sampah yang dihasilkan? Tentukan cara bagaimana sekolahmu dapat mengurangi penggunaan energi. Laporkan penemuanmu pada kepala sekolah.
4. Ajaklah teman menulis puisi, menggambar atau membuat drama tentang lingkungan hidup.
5. Kenalkan para siswa dengan isu-isu lingkungan hidup yang ada. Ajaklah seorang nara sumber untuk mejadi pembicara tentang permasalahan tersebut. Lantas ajaklah siswa untuk membuat proyek lingkungan hidup untuk membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan tersebut.
6. Adopsi sebuah lahan kosong, selokan atau pantai untuk dijaga kebersihannya. Atau adakan bersih-bersih sampah di sekitar sekolahmu.
7. Buatlah kebun, taman atau hutan sekolah. Jangan lupa untuk menyertakan lahan untuk membuat kompos.
8. Buat dan kembangkan kebijakan lingkungan hidup di sekolah. Ini sangat penting sebagai upaya untuk mendukung upaya yang telah dan akan dilakukan oleh siswa, guru atau warga sekolah lainnya. Mintalah kepala sekolah meresmikannya secara resmi.
9. Buatlah peta lingkungan hidup skala komunitas. Peta tersebut seyogyanya mencantumkan aset-aset lingkungan hidup yang ada di komunitas, seperti: kebun, tempat daur ulang, pasar tradisional, terminal, dll.).
10. Bayangkan masa depan. Ajaklah teman-teman kelasmu untuk menulis karangan bebas yang merupakan jawaban dari pertanyaan: “Bagaimana seharusnya kondisi lingkungan hidup pada 2025?” Buat majalah dinding atau media lain untuk memamerkan hasil karangan tersebut di ruangan kelas atau di tempat-tempat yang memudahkan teman-temanmu melihat karangan tersebut.