Pangeran & Putri LH Instruktur Daur Ulang Pemuda Inggris
Paguyuban Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2005 menjadi instruktur workshop daur ulang, Rabu 19 April 2006 di gedung Kwarcab Pramuka Kota Malang. Namun, workshop daur ulang kali ini terasa sangat berdeda dari biasanya. Mengingat, peserta workshop daur ulang ini adalah para pemuda peserta Pertukaran Pemuda Indonesia Inggris yang sedang mengikuti program 3 bulan di Kota Malang.
Peserta workshop memang hanya 20 orang. Tapi mereka adalah pemuda-pemuda pilihan dari Inggris dan Indonesia. 10 orang pemuda berasal dari Inggris dan 10 orang pemuda berasal dari Indonesia.
Pada workshop ini Rendi Setyadi (Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2005) dan Nadya Noor Azalia (Runner Up II Putri Lingkungan Hidup 2005) yang juga diikuti oleh ‘anak buahnya’ dari SD Laboratorium Universitas Negeri Malang menjadi instrukturnya.
Dengan gaya menjelaskan Rendi dan Nadya yang masih berkarakter anak-anak tersebut membuat mereka menjadi idola pada workshop tersebut. Apalagi bagi kesepuluh orang pemuda asal Inggris itu. Hal ini menyebabkan para pemuda tersebut tidak segan bertanya banyak hal tentang bagaimana mendaur ulang.
Di sesi awal, Presiden Klub Tunas Hijau Mochamad Zamroni juga menjelaskan dengan cukup detail apa maksud daur ulang dan dampak positif dari mendaur ulang. “Daur ulang adalah segala proses dari pengumpulan, pemilahan dan pembuatan barang yang baru dari barang yang sudah dianggap menjadi sampah,” kata Zamroni.
Zamroni menambahkan bahwa setiap ton kertas daur ulang dapat menghemat 13 pohon, 2,5 barrel minyak bumi, 4100 kWh listrik, 4 meter kubik tanah dan 31.780 liter air. “Mendaur ulang ketas berarti menghemat 60% energi listrik dari pada memprosesnya dengan melakukan penebangan pohon baru,” tambah Zamroni.