Kampung Anggrek Paling Green and Clean
Kampung Kertajaya IV C RT 07 RW 13 Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, berhasil menjuarai kompetisi Surabaya Green and Clean 2006. Meski memiliki selisih nilai yang tak terpaut jauh dengan lainnya, dewan juri yang diantaranya Klub Tunas Hijau sepakat memilih kampung tersebut sebagai juara. Mereka dinilai memiliki ciri khas yang tidak dimiliki kampung lain.
“Salah satu keistimewaan mereka adalah budi daya anggrek di tiap rumah,” kata Mochamad Zamroni, presiden Klub Tunas Hijau, salah satu anggota tim juri. Menurut Zamroni, anggrek di kampung tersebut ditanam sejak lama. Karena itu pembudidayaannya sudah sangat mendarah daging.
Namun, yang paling membuat kampung itu meraih pin tinggi adalah kekompakan dan konsistensi warga untuk mewujudkan kampung yang bersih dan hijau.
“Ini yang membuat mereka berbeda dengan yang lain. Di Kertajaya itu, warganya sudah kompak di setiap lini,” ujarnya.
Artinya, yang menjaga kebersihan tidak hanya para ibu atau bapak saja. Anak-anak pun ikut mewujudkan kampung yang green and clean. “Bahkan, alam bawah sadar mereka juga ikut menjaga kebersihan,” katanya. Hal itu terlihat dari game-game yang diberikan Klub Tunas Hijau saat menilai kampung tersebut.
Zamroni pun optimis bahwa kondisi bersih dan hijau di kampung itu tidak hanya make up menjelang lomba. “Saya yakin suasana green and clean itu akan abadi,” tegasnya.
Soal pengelolaan sampah dan kebersihan, kampung tersebut memang istimewa. Namun, selisih poinnya tidak terlampau jauh dibandingkan kampung lain. “Warga di sana sudah memilah dan mengolah sampah. Mereka juga punya drum besar untuk komposter. Tetapi, jika soal itu, kampung yang masuk 20 besar pun semua punya,” kata Zamroni.
Sekali lagi Zamroni menegaskan bahwa perilaku warga punya peranan penting dalam membuat kampung yang dijuluki kampung anggrek itu menjadi juara. “Sebab, kami tidak ingin kampung yang menang hanya bersih sesaat,” tegasnya.