Pertunjukan Panggung Boneka Cuci Tangan di DTC Surabaya
Karena tidak memedulikan nasihat teman-temannya untuk cuci tangan, Udin harus menahan rasa sakit perut yang dideritanya. Padahal, bukan hanya temannya yang menasihatinya, ibunya pun sudah menasihati. Setelah benar-benar merasakan sakit, Udin baru menyadari bahwa mencuci tangan itu sangat penting.
Itulah sepenggal cerita yang disampaikan para siswa SD Al Furqon dalam acara bertajuk cuci tangan pakai sabun dan pentingnya sanitasi yang baik di Darmo Trade Center (DTC) kemarin. Pesan kesehatan tersebut memang disampaikan dengan cara sederhana dan jenaka. Yaitu dengan menggunakan panggung boneka. Acara yang digagas Klub Tunas Hijau tersebut diikuti 250 pelajar SD.
Dalam panggung boneka tersebut, ada dua kelompok yang tampil. Mereka juara 1 dan juara 2 lomba membuat naskah yang dilaksanakan sejak Maret lalu. Juara 1 diraih SD Al Furqon, sedangkan juara 2 diraih SD Aisyiyah.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Pangeran Lingkungan Hidup 2005 I Dewa Putu Adhika Happy Putra yang memberikan penyuluhan mengenai manfaat mencuci tangan. Salah satunya dapat terhindar dari penyakit diare dan saluran pernapasan. “Di Indonesia, diare adalah pembunuh kedua setelah ISPA (Infekai saluran pernapasan atas). Sedangkan didunia, diare adalah pembunuh pertama,” kata Happy.
Pernyataan tersebut didukung dengan data yang ada. Data WHO menunjukkan bahwa adalah pembunuh balita nomor satu di dunia. UNICEF memperkirakan, di dunia setiap 30 detik ada satu anak meninggal karena diare.
Sebelumnya, kegiatan ini sudah dilakukan pada sekolah-sekolah di kawasan ini. Yaitu dengan melakukan kegiatan kerja bakti. Setelah kerja bakti, mereka disediakan makanan. ”Nah,sebelum makan mereka harus mencuci tangan terlabih dahulu. Ini yang coba diterapkan pada para siswa,” kata Presiden Klub Tunas Hijau Mochamad Zamroni.