Sister School SD Cita Hati Surabaya
Menyebarkan semangat menciptakan lingkungan hidup lebih baik tidak terbatas oleh umur seseorang. Itulah yang dilakukan oleh siswa SD Cita Hati Surabaya, 14 Oktober 2006. Bersama Klub Tunas Hijau, mereka mengadakan serangkaian kegiatan lingkungan hidup bertema ’ENVIRONMENT FUN DAY’ di SDN Kejawan Putih II Surabaya. “Sekolah ini kami jadikan ‘sister school’ agar siswa SD Cita Hati dapat berbagi pengalaman dan kasih sayang. Apalagi saat ini bulan Ramadhan,“ ujar Marta Elsilia, kordinator kegiatan.
Ada 5 siswa SD Cita Hati yang terlibat langsung pada kegiatan ini. Kelima siswa ini masing-masing memiliki proyek lingkungan hidup yang berbeda-beda. Jesisica Charise Ganadi misalnya. Siswa kelas 2 ini berbagi tentang proyek lingkungan hidupnya tentang pemanfaatan sampah organik menjadi kompos. Bersama siswa kelas 1, sisca membagi pengetahuan tentang bagaimana cara membuat kompos. “Sebelum membuat kompos, sampah harus kita pilah antara yang basah dan kering,“ kata Jessica.
Tidak kalah menarik dengan Jesisica. Stephanie Halim Chandra, siswi kelas 4 ini membagi pengetahuan tentang Dampak Lumpur Lapindo. Sebelumnya Stephanie mengajak siswa kelas 5 dan 6 untuk membuat poster–poster lingkungan. Stephanie lantas melanjutkan pembahasan tentang dampak lumpur Lapindo bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Aubrey Michelle Setiawan, siswa kelas 2, mengajak siswa kelas 3 dan 4 untuk membuat hiasan dari klobot jagung. Bahannya berasal dari klobot jagung, biji–bijian dan daun–daun kering. Hiasan ini biasa digunakan untuk hiasan pintu, gantungan kunci dan magnet di lemari es. “Saya sudah buat hiasan tempat tissue dan gantungan kunci,“ ujar Aubrey.
Sementara Ignasius Krisnata dan Randy Alexander Pranata siswa kelas 5 ini membagi pengetahuan tentang penyelamatan air kepada siswa siswi kelas 3 dan 4. Selain berbagi pengetahuan, kelima siswa ini juga membagikan peralatan sekolah kepada teman-teman mereka di SDN Kejawan Putih II Surabaya.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk penerapan sistem pembelajaran ”Thematic Learning”. Yaitu sistem yang mengharuskan siswa mampu mengaplikasikan dan menerapkan pengetahuan yang mereka dapat di sekolah kepada masyarakat luas. “Kami berharap siswa nantinya bisa berinteraksi dengan masyarakat secara langsung,“ ujar Pintaria S.S Najoan, Kepala SD Cita Hati, yang menemani siswa dalam kegiatan tersebut.