Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2006 di Surabaya

Meski hari biasa, suasana pagi itu di Kebun Binatang Surabaya nampak berbeda dengan sebelumnya. Karena ada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2006.  Kegiatan lingkungan hidup ini melibatkan lebih dari 250 pelajar SD dan SMP.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00, diawali dengan penampilan ludruk lingkungan oleh YEP IV Klub Tunas Hijau. Ludruk dengan judul ”ANOMAN PENYELAMAT LINGKUNGAN” bercerita tentang ulah oknum yang acuh pada kelestarian flora dan fauna. Mereka lebih mengutamakan menebang pohon serta membunuh hewan hanya untuk kepuasan pribadi mereka. ”Kami mencoba mengangkat budaya yang nyaris hilang oleh kemajuan teknologi. Makanya kami ambil ludruk dengan pendidikan lingkungan hidup,” ujar Satuman, project director kegiatan.

Selain ludruk juga ada workshop lingkungan hidup untuk siswa SD. Pada workshop ini anak-anak diajak membuat kerajinan tangan dari barang–barang bekas. Kerajinan yang dibuat seperti magnet kulkas dari kolobot jagung serta pemanfaatan kain perca. Uniknya semua pelatihan ini dibawakan oleh siswa siswi SD juga. Mereka berasal dari SD Cita Hati. Mureka adalah Aubrey, Sania dan Rendi.

Sedangkan untuk pelajar SMP diajak mengenal manfaat pohon dan pentingnya penyelamatan hewan langka. ”Untuk SD, kami mengajak mereka untuk action langsung. Untuk SMP, kami mengajak berpikir terhadap fenomena yang terjadi selama ini,” ujar Jonis, salah satu anggota YEP IV. Kegiatan ini diakhiri dengan kerja bakti seluruh peserta kegiatan.

Kegiatan ini merupakan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2006 yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 5 November. Kegiatan kali ini diselenggarakan bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap flora dan fauna. ”Kami akan selalu mengadakan peringatan ini setiap tahunnya. Dengan kegiatan seperti ini kami berharap generasi muda mendatang akan lebih mencintai lingkungan mereka,” ujar Nusri Farouq Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, penyelenggara peringatan tersebut.