Ular Tangga Raksasa Lingkungan Hidup Naik Gunung Pacet, Mojokerto
Tidak seperti persiapan kegiatan sebelumnya, kali ini Klub Tunas Hijau kembali ke Desa Claket dengan membawa permainan kebanggaan, yaitu ular tangga lingkungan hidup raksasa. Hari masih pagi, ketika Tunas Hijau sampai di tempat tujuan pertama, SDN Nogosari Celaket, Mojokerto.
Begitu permainan ular tangga lingkungan hidup raksasa digelar, langsung menarik perhatian siswa-siswi SDN Nogosari. ”Wah..wah.. gedene dolanan ular tanggane (Wah…wah.. besar sekali permainan ular tangganya) teriak salah satu siswa SDN Nogosari. Beberapa siswa tak sabar langsung meraih dan melempar dadu permainan yang juga super besar.
Terlihat bahwa anak-anak di pelosok daerah pun sudahfamilier dengan permainan tersebut. Namun biasanya yang mereka mainkan adalah versi umum, dan itu hanya berukuran 30X30cm saja. Maklumlah, yang dibawa Tunas Hijau kali ini adalah permainan ular tangga terbesar yang dimiliki dengan ukuran 500 cm x 500 cm. ”Ayo giliran siapa sekarang. Jangan lupa ya kotak tempat teman-teman berdiri dibaca tulisannya,” teriak Ganang Sudiyono, aktivis senior Klub Tunas Hijau yang menjadi pemandu permainan ular tangga raksasa kali ini.
Lebih dari 80 siswa-siswi SDN Nogosari terdiri dari kelas IV, V, dan kelas VI mengikuti pemainan ini secara bergantian. ”Kak kapan kesini lagi?” teriak beberapa anak secara hampir bersamaan ketika permainan ular tangga mulai dilipat. Sambil tersenyum kak Ganang pun menjawab sekenanya ,”Minggu depan ya.”
Tepat pukul 10.00 Wib, team Tunas Hijau berpindah menuju SDN Claket I untuk memulai kegiatan yang sama. Mungkin rasa penasaran yang besar membuat seluruh isi sekolah berhamburan keluar untuk melihat apa yang dibawa kakak-kakak mereka. Hingga akhirnya kepala sekolah mengizinkan semua siswa untuk melihat permainan ular tangga lingkungan hidup raksasa. ”Waduh, semuanya kok malah tidak mau ikut pelajaran,” keluh Bustanul, Walikelas V SDN Celaket I. ”Tapi nggak apa-apa. Sekali-kali mereka perlu refreshing,” imbuhnya lagi.
Karena hanya satu media permainan ular tangga lingkungan hidup yang dibawa Tunas Hijau, maka tak pelak lagi terjadi keributan kecil, karena semua ingin bermain. ”Kak kapan giliranku bermain?” teriak saiful, siswa kelas V yang merasa tak sabar untuk menunggu giliran bermain. ”Sudah seharusnya sekolah memiliki media pendidikan yang variatif dan menyenangkan, seperti permainan ular tangga lingkungan hidup ini,” ungkap Fanun, Kepala SDN Claket I.
Permainan ini untuk memberikan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan hidup kepada anak-anak. Karena dengan media permainan yang disukai anak-anak, materi yang disampaikan lebih mudah dipahami. Hal ini dijelaskan Ganang di sela-sela pelaksanaan kegiatan ini. Di tempat yang berbeda, aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni menjelaskan bahwa saat ini beberapa Tunas Hijau tengah menyelesaikan beberapa model ular tangga lingkungan hidup dalam berbagai versi, diantaranya tentang hutan dan air.