Pesan Harus Disampaikan Pada Tulisan Jurnalisme Lingkungan
Lebih dari 60 anak SD dan SMP dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Malang mengikuti Workshop Eco Journalism, Minggu, 23 Desember 2006. Bertempat di gedung Kwarda Pramuka Jawa Timur, workshop yang diselenggarakan oleh Klub Tunas Hijau bersama Bapedal Propinsi Jawa Timur ini menampilkan pakar komunikasi Dra. Rachmah Ida, MA, P.hD, dari Universitas Airlangga.
”Dalam menuliskan jurnalisme lingkungan hidup, pesan pelestarian lingkungan hidup harus disampaikan secara tertulis kepada pembaca,” kata Rachmah Ida, yang juga penasehat Tunas Hijau. Rachmah Ida lantas mencontohkan pada pentingnya pembuatan hutan kota,” Hutan kota akan memberikan manfaat tidak saja bagi manusia, tetapi juga bagi burung-burung dan hewan lain yang juga membutuhkan habitat hidup. Semakin banyak hutan kota yang terbangun, maka keseimbangan ekosistem bisa diperoleh.”
Melalui workshop ini, siswa SD dan SMP tersebut diharapkan memiliki kegemaran menuliskan peristiwa-peristiwa lingkungan hidup yang terjadi di sekitar. Tulisan itu selanjutnya dapat disampaikan melalui kolom surat pembaca atau pembaca menulis yang ada di setiap media cetak. Anak-anak juga dapat menyampaikan tulisan tersebut melalui website Tunas Hijau www.tunashijau.org.
Pada workshop yang berlangsung selama 4 (empat) jam ini, anak-anak diajarkan untuk merangkai tulisan jurnalisme dengan metode 5 W + 1 H. Metode itu tidak hanya disampaikan melalui teori, melainkan secara praktek dalam kelompok kecil. Anak-anak diminta membuat tulisan jurnalisme tentang fenomena lingkungan hidup yang terjadi di sekitar. Mereka lantas diminta mempresentasikan tulisan jurnalisme yang mereka buat kepada peserta lain.