Anak-Anak SD di Malang Peringati Hari Air Sedunia Bersama KTH

Bagi kebanyakan mayarakat, tidak ada yang spesial pada tanggal 22 Maret. Akan tetapi bagi kalangan pecinta lingkungan tanggal 22 Maret merupakan salah satu hari spesial yakni peringatan Hari Air Sedunia. Seperti yang dilakukan oleh kelompok pecinta lingkungan dari Surabaya Klub Tunas Hijau.

Melibatkan 80 siswa SD Laboratorium Universitas Negeri Malang, Kamis, 22 Maret 2007, KTH menggelar aksi damai  bertajuk ’Setetes Air 1000 Kehidupan’. ”Pak….Bu, hemat air ya……Manfaatkan lahan kosong untuk pepohonan ya. Biar tidak terjadi kemarau berkepanjangan,” teriak Indra, siswa SD Laboratorium UM kepada pengendara sepeda motor sambil menyodorkan selembaran brosur tentang fakta-fakta tentang air.

Dengan membawa poster-poster berisikan ajakan tentang penggunaan air secara bijak, mereka berjalan sepanjang Jalan Veteran Malang sampai Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang. Tepat di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, mereka mengadakan orasi lingkungan. Sambil membagikan brosur fakta-fakta  air, sesekali mereka menyanyikan yel-yel. Aksi ini pun diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Sofyan.

Kegiatan dilanjutkan dengan menggelar workshop lingkungan. Bertempat di aula SD Laboratorium UM, KTH mengajak 100 lebih siswa-siswi SD Lab dan beberapa perwakilan SD sekitar untuk belajar menghemat air. Peserta juga diajak mengenal fungsi air dan dampak positif negatif yang ditimbulkan oleh air.

”Kualitas air di Jawa Timur, semakin tahun  semakin berkurang” ujar Nizam, Project Director Hari Air 2007 KTH. Mahasiswa Komunikasi Universitas Brawijaya Malang ini menambahkan bahwa pada tahun 1990 di Jawa Timur terdapat 300 lebih mata air, namun sekarang kurang dari 130 mata air yang tersisa. ”Banyak aktivitas manusia yang membuat berkurangnya daerah resapan air, diantaranya penebangan pepohonan hutan secara liar. Kegiatan ini membuat hutan tidak lagi menjadi tandon air hujan karena kurangnya jumlah akar pepohonan yang menyerap air hujan ke dalam tanah,” tegas Nizam Wahyu Ardika.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, bahwa semakin hari kuantita dan kualitas air kita semakin menurun akibat pencemaran yang dilakukan manusia. ”Kami berusaha membuat anak-anak kami memiliki kepedulian tentang lingkungan” ujar Drs Suprihadi MPd, Kepala SD Laboratorium UM yang juga mengikuti kegiatan tersebut. (Adetya ’Black’ Firmansyah)