Bermain Lingkungan Bersama Anak Pengungsi Lapindo

KTH menggelar kegiatan lingkungan bersama anak-anak korban luapan lumpur Lapindo. Berbekal permainan kebanggaan mereka yakni ular tangga lingkungan, Jumat, 16 Maret 2007, KTH membuat suasana Pasar Baru Porong yang sudah 8 bulan menjadi tempat penampungan pengungsi sedikit ceria.

Permainan yang sudah ratusan kali keluar masuk sekolah tersebut ternyata memiliki daya tarik luar biasa bagi warga di penampungan itu. Tidak hanya anak-anak yang tertarik, orang tua merekapun juga tidak mau ketinggalan ingin melihat dari dekat ular tangga lingkungan hidup ukuran raksasa itu.

Dalam sekejab, sekitar 60 anak-anak sudah berkumpul mengelilingi ular tangga raksasa tersebut. Aktivis KTH pun dibuat kewalahan akibat banyaknya anak yang ingin bermain. Melihat hal itu, KTH yang didominasi oleh pelajar – pelajar SMA ini sepakat membagi 60 anak-anak tersebut menjadi 2 kelompok yakni putra dan putri.

Awalnya kelompok putri bermain ular tangga terlebih dahulu, sedangkan kelompok putra diajak untuk mengikuti sosialisasi tentang sampah, begitu sebaliknya. ”Pengalaman yang luar biasa bagi kami. Antusias mereka benar-benar membuat kami kelabakan,” ujar Citra, pelajar dari SMA Negeri 2 Surabaya.

Sementara itu di hari kedua, 17 Maret 2007, digelar beberapa lomba di penampungan pengungsi lapindo. Ada lomba menyusun puzzle ’Say No to Plastic Bag’, lomba permainan ular tangga mini, dan lomba gelang berguling dan lomba pindah sedotan yang dimainkan secara berkelompok. Pada lomba-lomba tersebut KTH menyediakan hadiah komik, stiker dan ular tangga bagi para pemenang.

Pada sesi akhir hari kedua KTH memutar film layar lebar kartun lingkungan hidup Ice Age 2. Film kartun ini menceritakan dampak yang bisa ditimbulkan jika pemanasan global atau melelehnya es terus terjadi. Diantara dampak yang digambar pada film tersebut adalah musnahnya spesies yang ada di muka bumi. Dampak lain yang bisa timbul adalah tenggelamnya pulau-pulau kecil karena naiknya permukaan air laut. (Adetya ’Black’ Firmansyah)