Lebih Dekat dengan Hewan Asli Australia

Memang banyak orang Australia yang peduli dengan keberadaan hewan-hewan asli Australia. Namun, tidak sedikit yang bersikap acuh terhadap kelestarian hewan-hewan tersebut. Akibat keacuhan cukup banyak orang Australia tersebut, banyak juga hewan-hewan asli yang harus dirawat di Native Ark, sebuah lembaga seperti layaknya rumah sakit bagi hewan-hewan asli Australia.

Di Native Ark, kita bisa menjumpai aneka macam hewan asli Australia dirawat. Diantara hewan yang dirawat ada kangguru, penguin, angsa hitam, burung kakaktua, burung hantu dan hewan yang hidup di malam hari. Keseluruhan hewan-hewan yang dirawat tersebut sebelumnya adalah hewan yang hidup di alam bebas dan tidak bertuan. Sehingga untuk merawat hewan-hewan tersebut Native Ark tidak mendapat imbalan jasa.

Banyak alasan yang menyebabkan hewan-hewan tersebut dirawat di Native Ark. Ada karena dilanggar mobil, dan tidak sedikit yang disebabkan menghilangnya habitat asli mereka, yaitu kawasan hutan/pepohonan di pinggiran Perth. Maklum, dalam beberapa tahun ini pembukaan lahan hutan/park cukup banyak ditemui di pinggiran Perth.

Seperti yang disaksikan oleh rombongan Tunas Hijau pada saat itu, banyak kawasan hutan di pinggiran kota yang beralih fungsi menjadi areal perumahan. Tentunya dengan menebangi pepohonan yang ada. Meskipun kerapatan pepohonan yang ada di pinggiran Perth dan Australia pada umumnya tidak serapat hutan-hutan di Indonesia.

Pada kunjungan ke Native Ark, Perth, rombongan mendapat kesempatan untuk lebih dekat berinteraksi dengan hewan-hewan asli Australia tersebut. Interaksi dengan Kangguru menjadi momen yang paling berkesan bagi rombongan Tunas Hijau. Bagaimana tidak, setiap anak Tunas Hijau mendapat kesempatan untuk memberi minum air susu pada jenis hewan berkantong ini. Masing-masing anak mendapat jatah satu botol air susu untuk diberikan pada satu ekor kangguru, yang dalam waktu tidak lebih dari 5 menit masing-masing botol sudah tidak tersisa air susunya.

Ada hal-hal menarik yang ditemui pada kunjungan ke Native Ark ini. Yaitu peran serta masyarakat sekitar, baik swasta maupun pemerintah yang cukup tinggi. Wujud peran serta tersebut bisa dilihat pada proses pembangunan beberapa sarana yang didanai oleh beberapa individu. Tidak sedikit individu yang selalu mengirimkan buah-buahan dan sayur-mayur untuk makanan hewan-hewan tersebut setiap harinya.

Pada akhir kunjungan di Native Ark, rombongan Tunas Hijau juga mengikuti kegiatan bertajuk ’gathering’ yang dihadiri beberapa pihak swasta, masyarakat sekitar lokasi, lembaga pemerintah terkait dan juga Walikota Cockburn, suburb dimana Native Ark berada. Gathering menjadi sarana yang cukup jitu untuk mendapat dukungan bagi keberlangsungan Native Ark, yang hampir semua pengurusnya adalah relawan.