MENLH Bermain Ular Tangga Lingkungan Hidup Raksasa

Di sela-sela pembukaan Pekan Lingkungan Hidup Indonesia di Jakarta Convention Center, 31 Mei 2007, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar bermain ular tangga lingkungan hidup raksasa. Ular tangga yang dimainkan menteri lingkungan hidup tersebut adalah kreasi Klub Tunas Hijau yang bertema Perubahan Iklim. Ular tangga tema ini khusus dibuat Tunas Hijau untuk mensosialisasikan isu Perubahan Iklim dan Indonesia sebagai tuan rumah United Nations Conference tentang Perubahan Iklim Desember 2007.

Berukuran 6 x 6 meter, ular tangga perubahan iklim tersebut mengharuskan Menteri Rachmat Witoelar berperan sebagai salah satu bidaknya. Rachmat Witoelar pun nampak membaca dengan cukup keras informasi yang ada pada kotak dimana dia berhenti. ”Menghutankan lahan gundul adalah langkah efektif untuk mencegah pemanasan global,” kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar saat membaca informasi yang ada pada kotak nomor 7.

Ditemani bermain Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup Arief Yuwono, sesi permainan ini menyedot banyak perhatian pengunjung pameran di Jakarta Convention Center. Nampak staf ahli MENLH Agus Tagor, dan Deputi Menlh Sudariyono ikut menyaksikan sesi permainan ular tangga lingkungan hidup ukuran raksasa ini.

Di sela-sela bermain ular tangga, Menteri Rachmat Witoelar mengatakan bahwa ular tangga lingkungan hidup ini bagus untuk mensosialisasikan isu lingkungan hidup yang ada. ”Sehingga anak-anak pun jadi mengerti dan diharapkan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup,” kata Rachmat Witoelar disaksikan Sekmen LH Arief Yuwono.

Terkait ular tangga lingkungan hidup, saat ini Tunas Hijau sudah memproduksi 7 tema. Tema tersebut adalah perubahan iklim, ozon, air, hutan, sampah, lingkungan hidup secara umum dan edisi khusus Papua. Tema-tema tersebut menurut aktivis senior Tunas Hijau Adetya sangat strategis untuk mensosialisasikan kepedulian lingkungan hidup pada masyarakat khususnya anak-anak dan remaja. ”Apalagi masing-masing tema juga diproduksi dalam ukuran raksasa, yang mengharuskan pemain bertindak sebagai bidaknya,” kata Adetya.

Ular tangga ini cukup unik mengingat dari 100 kotak yang ada, semuanya berisi informasi lingkungan hidup sesuai dengan tema. Peraturannya pun mengharuskan pemain untuk membaca dengan keras informasi yang disajikan pada kotak dimana pemain itu berada. Bahkan karena keunikan ini UNEP (United Nations Environment Program) yang khusus menangani perlindungan lapisan ozon di Paris, Perancis mengadopsi permainan ini untuk digunakan secara global. Tahap pertama sosialisasi permainan ini akan dilaksanakan pada Peringatan 20 tahun Protokol Montreal yang akan dipusatkan di Montreal, Kanada September 2007 ini.