Klub Tunas Hijau Melantik Kader Adiwiyata SDK Santa Theresia I
Klub Tunas Hijau melantik 29 siswa SDK Santa Theresia I Surabaya menjadi kader Adiwiyata, 13 Juni 2007. Pelantikan kader ini dilakukan pada siswa yang sejak akhir 2006 hingga Juni 2007 menjadi ujung tombak pada pengelolaan lingkungan hidup di sekolah yang beralamat di Jl. Residen Sudirman 5 Surabaya itu. Ke-29 siswa itulah yang berperan sangat besar pada sukses SDK Santa Theresia I Surabaya mendapat penghargaan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata 2007 dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Pada pelantikan kader Adiwiyata itu, siswa yang dilantik mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan pin Kader Adiwiyata. Pin dan penghargaan itu disematkan oleh Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya Togar Arifin Silaban. Satu per satu siswa yang dipanggil pun melangkah tegap dengan perasaan bangga. Apalagi pelantikan itu dilakukan di lapangan utama sekolah dan disaksikan oleh seluruh siswa SDK Santa Theresia I Surabaya dan seluruh guru.
Pada pengantar yang disampaikan, aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengatakan bahwa SDK Santa Theresia I Surabaya patut berbangga. Hal ini dikarenakan sekolah ini menjadi satu-satunya sekolah dari Surabaya yang mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata 2007. ”Apalagi niatan untuk melantik Kader Adiwiyata dari SDK Santa Theresia I ini mendapat sambutan luar biasa dari pemerintah Kota Surabaya. Buktinya, Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya bersedia memimpin pelantikan kader ini,” kata Zamroni memberikan semangat pada seluruh warga sekolah yang mengikuti pelantikan.
Sementara itu Togar Arifin Silaban, Kepala Badan Pengendalian Kota Surabaya, menyampaikan terima kasih atas kepedulian lingkungan hidup yang dimiliki oleh SDK Santa Theresia I Surabaya. Menurutnya, karena kepedulian itu Surabaya memiliki wakil penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata. ”Pada tahun-tahun berikutnya, saya berharap Kota Pahlawan Surabaya memiliki banyak sekolah yang mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata,” pesan Togar Silaban.
Zamroni dan Togar meminta agar kiprah SDK Santa Theresia I Surabaya pada upaya menciptakan sekolah berbudaya lingkungan hidup tidak berhenti sampai di sini. SDK Santa Theresia I diminta meneruskan upaya yang telah dilaksanakan. ”Karena butuh waktu empat tahun bagi sekolah untuk bisa meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Saya yakin sekolah ini mampu melakukannya,” kata Zamroni.
Togar juga meminta agar sekolah ini dapat memberi motivasi pada sekolah-sekolah lain di Surabaya agar juga menjadi sekolah berbudaya lingkungan hidup. ”Saya berharap para kader Adiwiyata yang dilantik itu dapat menjadi motivator bagi sekolah-sekolah lain di Surabaya,” kata Togar.
Ada yang unik pada pelantikan kader ini. Yaitu piagam penghargaan yang diberikan pada kader yang bentuknya hanya berukuran A5 atau setengah A4. ”Meskipun piagam yang kalian terima berukuran kecil, namun piagam tersebut terbuat dari kertas daur ulang murni. Proses pembuatan kertas daur ulang tersebut sama seperti yang kalian lakukan di sekolah ini,” kata Zamroni.