Ajak Pelajar Sadar Lingkungan Melalui Pelatihan Team Work

Klub Tunas Hijau bersama Plan Indonesia dan PKK Kota Surabaya, Sabtu, 28 Juli 2007 mengadakan workshop lingkungan bertajuk ’Menuju Surabaya Ramah Anak dan Lingkungan’. Workshop tersebut diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Bertempat di Taman Flora Surabaya, sebanyak 120 siswa yang terdiri dari SMA Yayasan Pendidikan 17, SMK 45, SMP Negeri 11, SMP Negeri 15, SMP Cahaya, MTs Al-Huda dan anak-anak dari Kelurahan Wonokusumo berkumpul mulai pukul 08.00 – 15.00 wib. Peserta yang berumur antara 12 – 18 tahun itu diajak untuk lebih mencintai lingkungan. Peserta diharapkan juga bisa menjadi anak-anak dan remaja yang peduli terhadap sesama.

Melalui pelatihan team work ini, KTH menjelaskan perlunya kerjasama dengan semua orang walaupun orang tersebut baru kita kenal. Selain menumbuhkan kerjasama, pelatihan ini juga mengajarkan kepada mereka bahwa untuk meraih satu keberhasilan dibutuhkan pengorbanan yang besar. Hal ini terlihat pada saat peserta mengikuti permainan ’Sungai Beracun’.

Pada permainan ’Sungai Beracun’ ini, peserta diminta menyeberang sungai. Setiap kelompok yang terdiri dari 11 orang harus menyeberang dengan bantuan 5 papan gabus ukuran 40×40 cm tanpa menginjak tanah. Rasa pengorbanan, terlihat jelas pada permainan ini. Siswa SMA yang tubuhnya lebih besar dari siswa SMP nampak rela membopong tubuh adiknya hanya untuk mengurangi jumlah kaki yang menginjak papan gabus.

Selain permainan sungai beracun, ada juga permainan tali listrik, gelang bergulir, pindah sedotan dan permainan barter. Semua permainan ini disajikan untuk melatih kerjasama antar anggota tim dan juga kerjasama antar tim.

Selain pelatihan team work, KTH juga mengadakan workshop lingkungan daur ulang kertas dan pengelolaan sampah basah/organik. Pada workshop ini, KTH membagi peserta menjadi 2 kelompok. Tiap-tiap kelompok mendapat materi workshop berbeda. Pada kelompok daur ulang kertas, KTH menjelaskan alasan penggunaan kertas secara bijak. Kertas, menurut KTH, berasal dari pohon. Jika manusia menggunakan kertas secara berlebihan maka akan menambah jumlah penebangan hutan. Menurut faktanya, Indonesia kehilangan hutan seluas 6 kali lapangan sepak bola setiap menitnya. Sedangkan dunia kehilangan hutan seluas 33 kali lapangan sepak bola.

Pada kelompok pengelolaan sampah basah, KTH menjelaskan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat surabaya sebanyak 8000 meter kubik setiap harinya. KTH juga mengajak peserta untuk mengurangi sampah dari diri sendiri, misalnya mengurangi penggunaan sedotan dan tas kresek. KTH juga mengajarkan kepada peserta cara pembuatan kompos.

Selain KTH, workshop lingkungan juga disampaikan oleh Plan Indonesia. Pada workshop tersebut, Plan Indonesia menyampaikan informasi tentang hak-hak anak terhadap lingkungan. Kegiatan yang diakhiri pada pukul 15.00 ini, juga dihadiri oleh Ketua Tim PKK Kota Surabaya Dyah Katarina, yang juga istri walikota Surabaya. Pada kesempatan ini Dyah Katarina menyampaikan harapannya agar peserta ikut serta aktif dalam upaya menciptakan Kota Surabaya yang ramah lingkungan.(Adetya ‘Black’ Firmansyah)