Pelatihan Lingkungan Hidup IV Tingkat SMP Se- Kota Surabaya
Bergegas Cindha Pratiwi, siswi SMPN 1 Surabaya memasuki halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, tak lupa juga Cindha mencium tangan ayahnya yang mengantar untuk mengikuti pelatihan lingkungan yang diselenggarakan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya. ”Bu, kelompok satu masuk bus nomor berapa?” tanya cindha begitu mengetahui peserta yang lain sudah duduk manis di dalam bus.
Memang, pagi ini akan berangkat pelatihan lingkungan hidup yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh BPLH Kota Surabaya bersama Tunas Hijau. Tanpa dihadiri Walikota Surabaya seperti pada keberangkatan gelombang sebelumnya, keberangkatan peserta pelatihan gelombang ke IV kali ini membuat beberapa peserta sedikit kecewa. ” Walikota Surabaya tidak dapat hadir, karena harus menghadiri acara keluarga,” jelas salah satu panitia, ditanya tentang ketidakhadiran walikota.
Sedikit berbeda dengan materi pelatihan-pelatihan lingkungan hidup sebelumnya, untuk pelatihan lingkungan hidup kali ini Tunas Hijau menyampaikan materi tentang pemanasan global dan perubahan iklim. Tampilan film yang bercerita tentang mencairnya es membuat banyak peserta terlihat sedih. Tidak berhenti sampai di situ, dengan tetap menggunakan fungsi audio visual, tim Tunas Hijau menyampaikan materi dengan Judul ’Surat 2070’ yang menceritakan keadaan lingkungan, kualitas air pada tahun 2070. Beberapa peserta terlihat terbawa suasana hingga meneteskan air mata.
Pelatihan yang dilaksanakan di PPLH Seloliman, Mojokerto diadakan rutin setiap tahunnya. Untuk tahun ini terbagi menjadi empat gelombang yang masing-masing dua gelombang untuk SMP dan dua gelombang untuk SMU. ”Sengaja tahun ini untuk SD ditiadakan, karena tahun kemarin sudah dilaksanakan,” ungkap bapak Satrio, panitia pelaksana dari BPLH Kota Surabaya.