Ajak Warga Wisma Tropodo Waspadai Perubahan Iklim

Aktivis senior Tunas Hijau Black mengajak warga Perumahan Wisma Tropodo Sidoarjo mencegah terus berlanjutnya perubahan iklim. Caranya, menurut Black dengan memanfaartkan lahan sekitar kita untuk pepohonan. ”Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, bumi kita sedang di awal bencana besar. Bencana ini merupakan bermuaranya berbagai permasalahan lingkungan hidup di muka bumi,” kata Black di panggung terbuka Bazar Kemerdekaan RI ke-62 di Wisma Tropodo, Sidoarjo, 18 Agustus 2007.

Bencana besar itu, disampaikan Black adalah perubahan iklim, yang diakibatkan naiknya suhu permukaan bumi secara global. “Penyebabnya naiknya suhu permukaan bumi sangat beragam. Diantaranya tingginya pemakaian bahan bakar fosil, semakin berkurangnya hutan alami dan pengolahan sampah dengan cara landfill atau penumpukan di tempat pembuangan akhir,” kata Black, pemilik nama Adetya  Firmansyah.

Perubahan iklim, menurut Black, bisa dicegah dengan menghutankan lahan di sekitar kita. Tidak memiliki pekarangan bukan berarti penghambat. Karena penghutanan lokasi sekitar bisa dilakukan dengan memanfaatkan tanaman dalam pot. ”Hutan alami di muka bumi ini telah banyak hilang. Kita diharuskan menggantinya dengan hutan buatan di sekitar kita,” kata Black.

Sebelumnya ajakan ini disampaikan melalui panggung terbuka, Tunas Hijau mengajak anak-anak Wisma Tropodo mengetahui isu-isu lingkungan hidup melalui permainan ular tangga. Permainan ular tangga lingkungan hidup kreasi Tunas Hijau ini mendapat sambutan bagus dari anak-anak Wisma Tropodo. Terbukti, begitu beberapa ular tangga ukuran 1 x 1 meter digelar, anak-anak pun berebut ingin menjadi pemain. Tak ayal, aktivis Tunas Hijau Satuman, operator permainan ini, sempat kewalahan membimbing anak-anak itu bermain. (*)