Menuju Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup, Ajak SMA Negeri 11 Surabaya Buat Hutan Sekolah
Klub Tunas Hijau bersama AUTO 2000 HR Muhammad Surabaya dan Harian Pagi Surya menggelar aksi nyata guna mewujudkan SMA Negeri 11 Surabaya Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup, Sabtu, 4 Agustus 2007. Diikuti seluruh siswa dan guru SMA Negeri 11, kegiatan dimulai dengan bersih-bersih kelas masing-masing. Sebenarnya SMA Negeri 11 Surabaya menggunakan sistem moving class, dimana siswa tidak mempunyai kelas tetap. Tetapi, guna mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup, sekolah membuat satu kebijakan, yaitu memberikan siswa sebuah kelas induk.
Raut muka senang siswa terlihat jelas saat mereka membersihkan kelas yang baru diberikan oleh sekolah, terutama yang sekarang duduk di kelas XII. Maklum baru kali ini siswa merasakan memiliki kelas yang tetap. ”Sekarang kami sudah mempunyai kelas yang bisa kami jadikan ajang mengekspresikan diri kami,” ujar Sefty, siswa kelas XII IPA 1.
Selain membersihkan kelas masing-masing, siswa juga membersihkan area lahan kosong yang selama ini mereka jadikan sebagai lahan pembuangan sampah sekolah. Dengan berbekal karung bekas, mereka dengan sabar memasukkan material-material sisa-sisa pembangunan gedung sekolah ke dalam karung. ”Capek banget, tapi demi sekolah kami akan berusaha memberikan yang terbaik,” ujar Galih, siswa kelas XI sambil mengusap keringat yang membasahi kepalanya.
Kerja bakti massal ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Sahudi. Di hadapan para siswa dan guru Sahudi berpesan agar seluruh warga sekolah bisa secara aktif merubah SMA Negeri 11 Surabaya menjadi sekolah percontohan berwawasan lingkungan hidup di Surabaya Barat. ”Waktu yang kami berikan tidak lama. Waktunya hanya 3 (tiga) bulan.
Selain bersih-bersih massal, aksi tanam 45 pohon juga dilakukan di SMA Negeri 11 Surabaya. 45 pohon tersebut terdiri dari 11 jenis, diantaranya kupu-kupu, dadap merah, mangga, jambu, glodokan, spatodea dan kamboja. Pohon-pohon bantuan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya tersebut ditanam di lahan-lahan kosong serta di depan sekolah. Penanaman dilakukan sebagai langkah awal pembuatan hutan sekolah di SMA Negeri 11 Surabaya.
SMA Negeri 11 Surabaya juga mendapat bantuan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya berupa sarana kebersihan yang terdiri dari 23 set tempat sampah terpilah, 10 keranjang komposter takakura, dan 2 komposter anaerob. Kegiatan mendapat apresiasi luar biasa dari para siswa. Terbukti hingga jam 16.30 masih banyak siswa yang berada di sekolah untuk mengikuti aktivitas KTH yakni memilah sampah dari tong sampah masing-masing kelas. (Adetya ’Black’ Fimansyah)