Cegah Perubahan Iklim, Siswa MI Tribakti Ajak Orang Tua Tidak Menggunakan Kayu Bakar
Orang tua memberi tahu anaknya adalah hal biasa. Berbeda jika anak memberi tahu orang tuanya. Apalagi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemanasan global.“Bagaimana kalau kita memberitahu orang tua kita untuk berhenti menggunakan kayu bakar?? Apa teman-teman setuju?” Itulah suara-suara yang terdengar ketika sesi komitmen bersama pada CCCC Road to Schools MI Tribakti, 15 Nopember 2007. Kegiatan ini menjadi kegiatan terakhir CCCC Road to Schools dari empat kegiatan yang dijadwalkan.
Berbeda dengan CCCC Road to Schoolssebelumnya, kegiatan di MI Tribakti ini dilaksanakan sesuai dengan konsep utama CCCC 2007 itu sendiri. Di kegiatan ini ada sesi penentuan komitmen bersama. ”Ruang kelas pun kami atur mendekati suasana sebuah konferensi,” ungkap M. Khafid, kordinator pelaksana CCCC Road to Schools Mojokerto. ”Seluruh delegasi Kabupaten Mojokerto yang terdiri dari lima sekolah juga kami hadirkan di kegiatan ini. Setidaknya mereka dapat beradaptasi dan mengetahui kegiatan CCCC pada 26-30 November di Surabaya nanti,” kata Khafid disela-sela kegiatan.
Seperti yang tampak pada pelaksanaan, puluhan siswa berkumpul dalam dua ruang kelas yang penyekat antar kelas telah dibuka sebelumnya. Di deretan depan terdapat sepuluh kursi yang ditempati oleh anak-anak delegasi CCCC dari Mojokerto. ”Skenarionya, mereka adalahjunior boardnya, mereka nanti yang akan memandu pelaksanaan komitmen bersama,” jelas Sugianto aktivis Tunas Hijau.
Setelah pemahaman tentang perubahan iklim disampaikan, segera terdengar suara-suara usulan komitmen. ”Saya usul untuk menegur orang yang ketahuan membawa kayu bakar dari hutan,” kata Safira tidak mau kalah dengan temannya. ”Nanti kalau tidak ditegur, hutannya akan bisa habis untuk kayu bakar,” ungkap Safira melengkapi usulannya.
Lain siswa lain ide, begitulah anak-anak. Usulan demi usulan pun mengalir deras dari pemikiran mereka yang polos dan lugu. Yang lebih lucu lagi adalah junior boardnya, yang tak lain teman-teman mereka sendiri yang akan mewakili Kabupaten Mojokerto pada CCCC 2007 di Surabaya.
Dengan dilengkapi palu kayu layaknya seorang hakim, mereka mengajak teman-teman mereka untuk memilih usulan yang disepakati bersama. ”Mengajak orang tua kita masing-masing untuk berhenti menggunakan kayu bakar. Disetujui…. ?” teriak Rojak, siswa MI Tri Bakti yang juga bertugas memimpin jalannya komitmen bersama. Teriakan Rojak ini disambut suara jawaban serempak ”setujuuu….!!!”
Komitmen yang dihasilkan siswa selanjutnya ditandatangani perwakilan peserta. Komitmen itu kemudian diserahkan kepada kepala sekolah pada hari itu juga. ”Harapannya, setidaknya kepala sekolah mempunyai bahan pertimbangan untuk membuat kebijaksanaan berkaitan dengan pelestarian lingkungan di sekolah dengan dasar komitmen anak-anak ini,” ungkap M. Khafid. (dab/ron)