Melalui Gambar, Siswa SDN Warugunung I Ajak Peduli Hutan

Untuk ketiga kalinya kegiatan “CCCC (Children Conference on Climate Change 2007) Road to School” digelar. Kali ini yang menjadi tempat pelaksanaannya adalah SDN Warugunung I Pacet, Mojokerto. “Memang panitia Pelaksana CCCC hanya memprioritaskan pada sekolah-sekolah yang menjadi binaan Tunas Hijau. Yang pasti, selanjutnya akan kami usahakan lebih banyak sekolah lagi yang kami singgahi,” ungkap Mas’udi, anggota Saka Wanabhakti BKPH Pacet yang menjadi penanggungjawab kegiatan yang dilaksanakan 14 Nopember 2007 ini.

Hal yang sama juga diungkapkan Fatoni Akson, salah satu guru SDN Warugunung I, bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa, karena mereka mendapatkan pengetahuan baru tentang pelestarian lingkungan dengan cara-cara yang menyenangkan.

Dengan dipandu aktivis Tunas Hijau dan Saka Wanabhakti BKPH Pacet, peserta diajak beraktifitas dalam kelompok-kelompok kecil. Berbagai aktifitas yang digelar diantaranya ular tangga lingkungan hidup berukuran 6×6 meter. Permainan ini menjadi salah satu aktifitas yang paling diminati peserta. “Pastilah ular tangga raksasa menjadi primadona anak-anak. Apalagi di kegiatan sebelumnya permainan ular tangga raksasa belum pernah digelar disini,” papar Anjar siswa Madrasah Aliyah Pacet yang menjadi pemandu kelompok dua.

Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Siapa Berani Bercerita. Pada kegiatan ini, peserta bercerita sesuai dengan gambar bertema tentang perubahan iklim yang telah disediakan pemandu. ”Awalnya susah mengajak anak-anak untuk mau bercerita. Tapi namanya anak mereka pasti menyukai yang namanya hadiah,” ungkap M. Khafid, anggota Saka Wanabhakti BKPH Pacet. Menurut remaja yang juga menjadi ketua Karang Taruna di Dusun Mligi, panitia sengaja menyediakan aneka macam hadiah untuk peserta. Ada alat tulis, buku cerita hingga makanan ringan.

Beda sekolah, beda pula keistimewaannya, mungkin begitulah strategi yang diterapkan aktivis Tunas Hijau. Di SDN Warugunung I ini siswa diajak untuk berekspresi dalam bentuk lomba menggambar yang dilaksanakan pada sesi terakhir pelaksanaan kegiatan. Puluhan kertas gambar dan pensil Crayon dalam waktu sekejap telah berpindah tangan ke peserta. Yang terlihat kemudian adalah kesibukan peserta untuk membuat gambar bertemaClimate Change. Dinda misalnya, siswa kelas lima ini terlihat kebingungan untuk memulai menggambar. ”Saya bingung mau menggambar apa,” ungkap Dinda dengan polos.

Tanggap dengan peserta yang kebingungan, salah seorang pemandu segera mendekati untuk membantu menjelaskan ulang tentang climate change. ”Wajar kalau anak-anak bingung. Mungkin di sekolahnya belum pernah diberikan pengertian tentang perubahan iklim. Lha wongkami yang SMA aja kadang masih nggak ngerti,” ucap Khamdi, pemandu kelompok tiga sambil tertawa.

Selanjutnya hasil karya peserta akan menjadi bagian dari kompetisi menggambar dalam rangka CCCC (Children Conference on Climate Change) 2007 di Surabaya. Pada kesempatan lain, Direktur CCCC Adetya Firmansyah menjelaskan 50 karya terbaik akan dipamerkan dalam pameran perubahan iklim di BG Junction selama CCCC berlangsung. (dab/ron)