Manfaatkan Kondisi Surut Terendah, KTH Tanam 500 Mangrove

Menanam mangrove sangat berbeda dengan menanam pohon di daratan. Di daratan, kita bisa menanam kapan pun. Bisa pagi, siang, sore atau bahkan malam hari. Kondisi ini berbeda jika kita menanam mangrove. Mengingat keberadaan mangrove di daerah pasang surut air laut, maka yang menjadi patokan waktu menanam mangrove adalah saat permukaan air laut dalam kondisi surut terendah, yaitu antara 0,0 – 0,6 meter. Kondisi surut terendah ini pun bisa terjadi tengah malam, dini hari, pagi, siang atau juga sore hari. Kondisi ini bisa diketahui dari tabel pasang surut yang bisa didapatkan dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau Marinir TNI Angkatan Laut setempat.

Kondisi Selasa, 22 Januari 2008 pagi itu permukaan air laut dalam keadaan susut paling rendah, yaitu 0,0 meter. Kondisi ini dimanfaatkan aktivis Tunas Hijau untuk melihat perkembangan mangrove yang sudah ditanam sebelumnya dan menanam 500 mangrove baru. Dengan hanya diikuti 10 orang aktivisnya dan 1 perahu tradisional bermotor, suasana lengang menjadi keasyikan tersendiri bagi Tunas Hijau untuk mewujudkan Muara Wonorejo sebagai kawasan hutan mangrove di Surabaya.

Selesai menanam 500 mangrove baru, para aktivis Tunas Hijau pun melakukan dialog dengan nelayan di sekitar lokasi yang sibuk mencari kerang. “Kerang di kawasan ini lebih sedikit dari pada dahulu. Mungkin karena mangrove di kawasan ini sudah banyak yang ditebang oleh segelintir orang,” kata nelayan Fatonah sambil terus sibuk mencari kerang. Aktivis Tunas Hijau pun ikut juga mencari kerang untuk dimakan ketika di daratan. (Mochamad Zamroni)