Ajak Siswa SMA Negeri 5 Surabaya Observasi Lingkungan Hidup

Banyak cara untuk mengajak orang sadar pentingnya lingkungan hidup yang berkualitas. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada pelatihan Smart Learning yang diselenggarakan OSIS SMA Negeri 5 Surabaya, Jumat, 8 Februari 2008. Pada program ini Tunas Hijau membagi peserta program menjadi kelompok kecil untuk melakukan observasi kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Surabaya. Tidak kurang dari 50 peserta yang terbagi 7 kelompok melakukan observasi lingkungan hidup sekitar SMA Negeri 5 Surabaya. Tidak ada satu pun tempat yang mereka lewatkan untuk diamati. Kamar mandi, ruang kelas, halaman sekolah, kantin, ruang guru bahkan tempat sampahpun dijadikan sebagai bahan untuk mengumpulkan data hasil observasi mereka.

Hampir 30 menit mereka mengamati kondisi sarana dan prasana maupun perilaku warga SMA Negeri 5 sendiri. Lebih dari 30 permasalahan lingkungan didapatkan dari sekolah mereka yang notabenenya Sekolah Standart Internasional. Permasalahan tersebut diantaranya masih banyak sampah yang berserakan di halaman sekolah, tidak berjalannya pemilahan sampah meskipun sudah ada tempat sampah terpilah di setiap kelas serta masih banyaknya siswa yang tidak sadar lingkungan.

Fakta tersebut jelas membuat sebagian peserta kaget dan tidak percaya dengan kondisi lingkungan sekolah tercinta. Seperti yang dirasakan Aulia Anis siswa kelas XI, ”Bagaimana tidak kaget, sekolah yang kami banggakan ternyata masih kurang berwawasan lingkungan,” ujar Anis. Namun, ada juga siswa yang berbeda pendapat. ”Menurut saya wajar kalau sekolah kotor, karena ada kantinnya. Kalau tidak mau kotor ditutup saja kantinnya,” ujar Faris.

Program selama lebih 2 jam tersebut diakhiri dengan penyusunan rencana kegiatan lingkungan di sekolah. Siswa juga membuat komitmen untuk mengubah kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Surabaya. ”Semoga komitmen dan ide kita ini bisa menjadikan sekolah jadi lebih berwawasan lingkungan hidup,” ujar Edwin koordinator program tersebut.

Smart Learning SMA Negeri 5 Surabaya dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama mengarah pada leadership, sedangkan pada hari kedua lebih mengarah pada teamwork. Kegiatan ini di peruntukkan bagi perwakilan kelas dan ekstrakulikuler. Tujuannya agar setiap peserta dapat dijadikan pemimpin dalam komunitas mereka baik di kelas maupun kegiatan ekstrakurikuler. (adetya/roni)