Ajari Daur Ulang Kertas Siswa SDN Jajar Tunggal I dan II
Tunas Hijau menularkan pengetahuan tentang mengapa kertas perlu dihemat dan cara menggunakan kertas secara bijak pada siswa SDN Jajar Tunggal I dan II, 9 Maret 2008. Workshop dalam rangka KKN Universitas Airlangga Surabaya di Kelurahan Jajar Tunggal Surabaya ini diikuti oleh 50 siswa dari dua sekolah tersebut. Kelimapuluh siswa SD itu nampak antusias mengikuti workshop yang dipandu oleh dua aktivis remaja Tunas Hijau Rendi Setiyadi dan Diofan.
Dibagi menjadi dua kelompok, pada kelompok pertama KTH mengajak siswa melihat beberapa foto hancurnya hutan akibat pembalakan liar. Ketika melihat foto tersebut, salah seorang siswa berkata “Wah….kasihan ya, pohonnya di sembelih”. Sontak kalimat itu membuat seisi ruangan tertawa, “Haaaaaahhhh….itu bukan disembelih, tapi ditebang…..dudul,” ejek teman-temannya.
Mendengar respon tersebut, Rendi mencoba untuk mengaitkan penebangan pohon dengan keberadaan kertas. ”Tahukah adik-adik kalau kertas yang adik-adik pakai itu berasal dari pohon yang disembelih tadi?” tanya Rendi. Rendi menambahkan bahwa para siswa juga menyebabkan pohon itu ditebang dan bisa dikategorikan sebagai perusak lingkungan. Rendi juga menerangkan bahwa ada cara untuk mengurangi penebangan pohon. Cara itu, menurut Rendi, dengan menggunakan kedua sisi kertas dan mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas baru.
Sementara pada kelompok lain, aktivis KTH Diofan mengajak peserta mempraktekkan cara mendaur ulang kertas secara tradisional. Mulai dari proses menghancurkan kertas menjadi bubur kertas hingga cara menghias kertas agar tampak lebih bagus dipraktekkan oleh Diofan.
KTH juga mengajak siswa untuk lebih mengenal lingkungan melalui permainan ular tangga lingkungan. Ular tangga lingkungan yang digelar bertema ozon dan hampir di setiap kotaknya berisikan pengetahuan tentang laisan ozon pelindung bumi. (adetya/zamroni)