Climate Hero Award Untuk Hari Purnomo

Hari Purnomo, Kepala SMP Negeri 29 Surabaya, nampak bingung ketika namanya disebut oleh staf protokol Pemkot Surabaya saat penutupan Rapat Kerja (Raker) Kepala SMP se-Surabaya, 27 Maret 2008 sore di Hotel Equator Surabaya. Wajar saja Hari Purnomo bingung, karena diminta maju ke depan untuk menerima penghargaan Climate Hero atau Pahlawan Iklim dari Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Penyerahan penghargaan Climate Hero itu disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Sahudi dan seluruh Kepala SMP dan Madrasah Tsanawiyah se Surabaya, yang mengikuti rapat kerja selama dua hari.

Penghargaan Climate Hero ini dikeluarkan oleh Tunas Hijau –kids & young people do actions for a better earth. Latar belakang pemberian penghargaan ini adalah kepeloporan Hari Purnomo dalam merintis hutan sekolah di sekolah-sekolah yang dia pimpin sebelumnya. “Setiap Pak Hari Purnomo bertugas sebagai kepala sekolah di Surabaya, di sekolah itu pula Pak Hari berhasil membuat hutan sekolah,” kata Presiden Tunas Hijau Zamroni sebelum meminta Wali Kota Surabaya menyerahkan penghargaan itu pada Hari Purnomo.

Sekolah-sekolah yang dimaksud Tunas Hijau adalah SMP Negeri 16 Surabaya, SMP Negeri 35 Surabaya dan SMP Negeri 5 Surabaya. “Meski setelah Pak Hari meninggalkan sekolah tersebut, nasib hutan sekolah yang dirintisnya ada yang tidak optimal lagi karena dialihfungsikan oleh penerusnya,” tambah Zamroni. Namun, bagi Tunas Hijau, kepeloporan Hari Purnomo itu patut dicontoh oleh seluruh kepala sekolah di seluruh Indonesia. Sementara itu, di SMP Negeri 29 Surabaya, tempat saat ini Hari menjadi kepala sekolah, rencana pembuatan hutan sekolah juga sudah dimulai.

Pemberian penghargaan Climate Hero oleh Tunas Hijau ini merupakan realisasi amanat Deklarasi Surabaya – Children Conference on Climate Change (CCCC) 2007. Pada CCCC yang diselenggarakan November 2007 itu, anak-anak dari beberapa negara peserta mengajak untuk melakukan tindakan nyata yang dapat menghambat perubahan iklim. Tindakan nyata tersebut diantaranya memanfaatkan lahan kosong dengan pepohonan dan menghemat listrik.