Evaluasi Program Eco Schools di Surabaya Barat

Meskipun program ‘Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Hidup’ Surabaya Barat telah berakhir (Agustus – Desember 2007), namun kegiatan lingkungan di sekolah harus tetap berjalan. setidaknya hal itulah yang disampaikan oleh masing-masing tim hijau dari perwakilan SMA Negeri 11 Surabaya, SMP Negeri 26 dan SDN Kandangan III saat mempresentasikan perkembangan lingkungan di sekolah di AUTO 2000 Sungkono, 15 Maret 2008. 

Selama 45 menit, masing-masing peserta memaparkan kegiatan lingkungan yang telah berjalan di tahun 2008 dan yang akan berjalan di tahun 2008. Meskipun memiliki tujuan yang sama yakni mewujudkan kawasan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup, namun setiap sekolah memiliki keunggulan masing-masing.

SDN Kandangan III, yang beralamatkan di jalan Wisma Tengger XXI 59F/1, memiliki memiliki keunggulan ”Ingat 10 dan 5 menit”. Maksudnya 10 menit  adalah operasi mencari sampah di luar kelas selama 10 menit setelah istirahat dan sebelum masuk kelas. Sedangkan 5 menit adalah waktu untuk  operasi sampah di dalam kelas dan cek alat makan. Maklum SDN Kandangan III Surabaya satu-satunya sekolah yang mengharuskan siswanya membawa alat makan sendiri dari rumah.

Lain sekolah lain pula program unggulannya, seperti di SMA Negeri 11 Surabaya. Meskipun kepedulian siswa masing kurang, namun sekolah ini adalah satu-satunya SMA di Surabaya yang memiliki hutan sekolah. Hutan sekolah ini berfungsi sebagai kawasan penyedia oksigen setidaknya untuk masyarakat di Surabaya Barat. Selain hutan sekolah, dinding pembatas sekolah juga dimanfaatkan dengan gambar-gambar tentang pemanasan global.

Sekolah terakhir yang memaparkan perkembangan program ini ialah SMP Negeri 26 Surabaya. Dalam perkembangannya, SMP Negeri 26 bisa dikatakan lambat. Selain faktor banyaknya siswa yang acuh terhadap lingkungan hidup di sekolah, juga kurangnyasupport dari guru pengajar. Proses pembangunan sekolah juga menjadi penghambat realisasi program lingkungan hidup yang sudah direncanakan.

Namun, bukan berarti SMP Negeri 26 Surabaya tidak memiliki keunggulan. Keunggulan yang bisa dilihat adalah kegigihan para siswa yang tergabung dalam tim hijau dalam mengumpulkan sampah yang bisa dijual. Hasilnya bisa digunakan membeli kebutuhan tim hijau selama menjalankan program lingkungan di sekolah ini. (Adetya)