Ajak Perbanyak Suplai Oksigen, Bagikan Bibit Matoa dan Lidah Mertua

Masih dalam rangkaian Climate Change Goes to Schools Jakarta 2008 kerjasama PT. Freeport Indonesia dan Tunas Hijau, seratus tanaman Lidah Mertua dan seratus bibit pohon Matoa dibagikan pada beberapa SD dan SMP di Jakarta Selatan.Pembagian itu dilaksanakan di pelataran SMPN 227, Jl. Masjid Al Fajri, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, 19 April 2008. Disaksikan artis penyanyi remaja Tasya dan Kepala SMPN 227 Jakarta, Direktur Utama PT. Freeport Indonesia Armando Mahler melakukan sendiri pembagian tanaman Lidah Mertua dan bibit pohon Matoa pada perwakilan siswa sepuluh SD dan SMP yang hadir.

Pohon Matoa sengaja dipilih karena khas Papua, tempat beroperasinya tambang PT. Freeport Indonesia. Matoa juga menghasilkan buah seperti rambutan tanpa bulu dengan rasa yang manis. Matoa juga dapat cepat berkembang di hampir seluruh daerah tropis Indonesia. Apalagi di daerah dengan sinar matahari langsung dan cukup air. Keinginan untuk menambah keanekaragaman hayati di Jakarta juga menjadi alasan Matoa dipilih.

Sementara itu tanaman Lidah Mertua atauSansivera dipilih karena dapat tumbuh dimana pun. Tanaman ini dapat tumbuh tidak hanya di tempat dengan sinar matahari, namun juga dapat tumbuh di tempat tanpa sinar matahari. Sansivera adalah jenis tanaman hias yang cukup efektif menyerap radiasi elektromagnetik di ruangan tempat tanaman itu berada. Sansivera juga menghasilkan Oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernafas.

Sansivera dapat dibiakkan dengan stek, yaitu memotong bagian daun yang juga batangnya lalu menancapkannya pada tanah. Maklum, tanaman ini tidak memiliki batang seperti tanaman pada umumnya. Pembiakan lainnya dapat dilakukan dengan menancapkan tunas tanaman. Dengan cara pembiakan yang sangat mudah dan kemudahan hidup di segala macam tempat dan cuaca, maka diharapkan tidak ada alasan lagi untuk tidak menambah stok Oksigen dengan pepohonan atau tanaman.