Bersih-Bersih Pantai Peringati Hari Bumi
“Maknai Hari Bumi Dengan Tindakan Nyata Sekarang Juga” menjadi tema yang diangkat Klub Tunas Hijau pada Bersih-Bersih Pantai Kenjeran Surabaya, Minggu, 20 April 2008.Kegiatan yang diikuti sekitar 2400 siswa SD, SMP dan SMA di Surabaya Utara ini bermaksud mengajak masyarakat dan pelajar untuk tidak menjadikan sungai dan lautan sebagai tempat sampah raksasa.
Berdasarkan fakta di lapangan, saat ini kondisi pantai kenjeran tidak seindah dulu dan bahkan pengunjung yang datang kesana terkesan acuh dengan kondisi pantai yang kotor. “Dahulu pantai Kenjeran masih dapat dikatakan bersih karena tidak banyak pedagang yang berjualan. Namun sekarang tidak hanya sampah yang terbawa saat air laut pasang tetapi juga sampah yang dibuang oleh pengunjung,” kata Septian Yudha Direktur Bersih-Bersih Pantai Kenjeran Tunas Hijau.
Kegiatan yang dimulai pukul 06.30 wib itu juga diikuti perwakilan Konsulat Jendral Amerika Serikat diantaranya Martin, John C Taylor dan Jeff Loree. Mereka tidak hanya menyaksikan Bersih-Bersih ini namun juga ikut di kerumunan peserta sambil membawa karung dan memunguti sampah yang berserakan di bibir pantai.
Menurut Kepala UPTD Pantai Kenjeran Mulyono, bersih-bersih pantai sebaiknya sering dilakukan mengingat saat ini adalah musim angin laut. Akibatnya sampah-sampah yang berada di tengah laut akan terbawa ombak menuju pantai. “Kami senang ada komunitas yang peduli terhadap keberadaan taman hiburan pantai ini. Tepat sekali jika dilakukan pada saat ini karena air pasang seringkali membawa sampah ke pantai,” ujarnya.
Selain bersih-bersih pantai, KTH juga mengajak peserta kegiatan untuk melakukan penyetekan tanaman hias seperti ketela kuning, gingseng, bayam merah. KTH juga menanam 80 pohon Bintaro dan Trembesi di lahan kosong di sisi utara Pantai Kenjeran sebagai wujud upaya menghambat perubahan iklim akibat pemanasan global.
Kegiatan tersebut juga diramaikan oleh pameran lingkungan yang mengangkat tema Pemanasan Global (Global Warming.) Tidak hanya poster dan gambar saja yang ditampilkan, namun proyek lingkungan juga turut meramaikan bersih-bersih pantai tersebut. Diantaranya proyek Kompor Listrik karya Paskibra SMA 17 Agustus, Destilasi Air karya Paskibra SMA Negeri 20, Pemanfaatan Nasi Basi dan Daun Mangkoan menjadi kripik dari aktivis KTH dan Pembuatan Minyak Rambut dari bunga melati dan mawar karya Paskibra Barunawati. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bumi Sedunia 22 April.(Rendi Setyadi/Zamroni)