Tanam Pohon Matoa Besar dan Pesta Melukis 100 meter Dinding di SMP Negeri 182 Jakarta Selatan

PT. Freeport Indonesia dan Klub Tunas Hijau – Kids & Young People Do Actions For A Better Earth, yang bermarkas di Kota Surabaya, dalam rangka Hari Bumi 22 April mengadakan Tanam 50 Pohon Langka Matoa (tinggi 2,5 meter) dan Pesta Mural (melukis pada dinding dengan pesan) Pemanasan Global pada 100 meter dinding bagi siswa SMP di SMP Negeri 182 Jakarta, Jl. Empang Tiga Kalibata (Kalibata Timur) Jakarta Selatan.

Kegiatan dalam rangkaian Climate Change Goes To Schools Jakarta ini dilaksanakan Sabtu, 12 April 2008 mulai pukul 07.30 wib. Artis penyanyi soundtrack film ’Virgin’ Ika Putri dan Direktur Diplomasi Publik Deplu (Diplik) Umar Hadi bersama 400 pelajar dan guru SMP Negeri 182 Jakarta juga nampak ikut serta.

Selesai tanam pohon, Ika Putri tidak hanya menyanyikan lagu-lagu hitnya ”Aku Perawan”. Ika juga mengajak segenap warga SMP Negeri 182 Jakarta untuk mewaspadai perubahan iklim dengan menghemat listrik, menanam pohon, mengolah sampah dan membiasakan bersepeda.

Direktur Diplik Deplu Umar Hadi juga memanfaatkan momen tanam pohon ini untuk menyampaikan bagaimana anak-anak di negara-negara lain juga melakukan aksi nyata untuk mewaspadai perubahan iklim. ”Tanam pohon dan menyampaikan pesan pemanasan global seperti ini juga dilakukan oleh anak-anak di banyak negara seperti Norwegia, Kazakhstan, Kamboja dan negara-negara lain. Itu sebabnya Deplu sangat mendukung program seperti ini,” kata Umar Hadi, yang hadir bersama putrinya.

Tanam Pohon Langka Matoa dan Pesta Mural ini diselenggarakan sebagai upaya untuk melaksanakan amanat Deklarasi Surabaya – Children Conference on Climate Change 2007. Deklarasi yang dihasilkan anak-anak dari beberapa negara pada Nopember 2007 ini merupakan upaya nyata yang dirumuskan untuk menghambat perubahan iklim.

Tanam Pohon sangat penting dilakukan, karena secara alamiah pepohonan berfungsi menyerap gas-gas rumah kaca, terutama CO2 (Karbon Dioksida) yang menyebabkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Akar pepohonan juga berfungsi membantu penyerapan air ke dalam tanah, sehingga dapat mencegah terjadinya genangan dan banjir.

Sementara itu, pada pesta Mural, sedikitnya 200 siswa berlomba-lomba menghiasi dinding sekolah sepanjang 100 meter dengan ’iklan’ pesan pemanasan global dan perubahan iklim. Tema ini diambil sebagai upaya terus memasyarakatkan isu pemanasan global dan perubahan iklim yang sudah mulai terjadi di muka bumi ini, yang merupakan isu nomor satu abad ini.

Di tempat yang sama, Tunas Hijau dan Freeport Indonesia juga memutar film tentang pemanasan global dan perubahan iklim dengan layar lebar. Pada pemutaran film yang diikuti lebih dari 80 siswa ini dapat diketahui bagaimana pemanasan global dan perubahan iklim dapat mencairkan es-es di kutub Utara dan Selatan. Melalui film ini juga diketahui akibat-akibat yang bisa ditimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya di muka bumi. (zamroni)