Pelatihan Sampah Organik SMA Trimurti
SMA Trimurti Surabaya menjadi salah satu sekolah yang bersemangat menuju sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup di Surabaya. Namun masih dijumpai di sekolah-sekolah yang sering disebut sekolah swasta gaul di Kota Pahlawan Surabaya ini. Diantara masalah itu adalah pengolahan sampah dan kesadaran siswa untuk mengolah sampah dan pengetahuan pihak sekolah.
Beberapa kendala tersebut tidak membuat Tunas Hijau dan kader lingkungan hidup SMA Trimurti Surabaya untuk tidak meneruskan upaya mewujudkan keinginan menjadikan SMA Trimurti sebagai sekolah Adiwiyata. Bahkan pada 22 September 2008, Tunas Hijau bersama kader lingkungan hidup SMA Trimurti mengadakan workshop pengolahan sampah organik.
Workshop ini tidak hanya dihadiri kader lingkungan hidup SMA Trimurti saja. Siswa lain yang tergadung dalam OSIS SMA Trimurti Surabaya juga nampak mengikuti workshop ini. Tidak nampak ada yang mengganggu selama pelaksanaan workshop tersebut. Namun masalah mulai muncul ketika salah seorang siswa bertanya sampah sisa makan yang akan diolah. “Sisa makanan dari mana yang bisa kami gunakan untuk membuat kompos? Mengingat sisa makanan yang dihasilkan kantin sekolah sangat sedikit,” tanya siswa itu.
Mendapati pertanyaan tersebut Tunas Hijau menawarkan solusi dengan mengajak peserta workshop untuk sukarela membawa sampah sisa makanan dari rumah masing-masing. Pada awalnya seluruh peserta yang hadir menolak ide yang ada. Namun setelah dirunding akhirnya mereka sepakat untuk melakukan jadwal piket siswa yang membawa sampah basah dari rumah setiap harinya. (adetya/roni)