Pelatihan Pengolahan Sampah Sisa Makanan SMA Negeri 11 Surabaya

SMA Negeri 11 Surabaya merupakan salah satu sekolah di Surabaya Barat yang sejak 2007 dibina oleh Tunas Hijau mulai dari kondisi nol. Atau bisa dikatakan Tunas Hijau yang mengawali upaya menjadikan SMA Negeri 11 Surabaya menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup.

Komposter atau pengolah sampah organik menjadi pupuk kompos pun banyak terdapat di sekolah ini. Total ada sepuluh keranjang pengolah sampah sisa makanan dan dua tong pengolah sampah daun. Namun, cukup disayangkan, karena fenomena sekolah umum kembali ditemukan di SMA Negeri 11 Surabaya. Fenomena umum tersebut adalah tidak dioperasikannya dengan optimal komposter yang ada di sekolah sejak empat bulan terakhir. Yaitu sejak menjelang ujian akhir semester, liburan sekolah hingga tahun ajaran baru.

Melihat fenomena tersebut, Tunas Hijau pada 15 Oktober 2008 mengadakan workshop pengolahan sampah sisa makanan yang diperuntukkan bagi tim hijau dan guru SMA Negeri 11 Surabaya. Peserta workshop yang hadir juga dibekali pengetahuan mengapa harus mengolah sampah sisa makanan, yang juga sebagai upaya menghambat lajunya perubahan iklim.

Pada workshop itu, Tunas Hijau juga mengingatkan bahwa bukan hanya sisa makanan saja yang perlu diolah. Sampah dedaunan juga harus diolah menjadi pupuk kompos. ”Sampah dedaunan juga dapat menghasilkan gas metana jika tidak diolah. Gas metana adalah salah satu gas rumah kaca yang cukup banyak ditemukan di atmosfer bumi. Sedangkan daya panas gas metana 25 kali lebih besar dari gas karbondioksida,” kata aktivis Tunas Hijau Adetya Firmansyah yang menjadi fasilitator workshop itu. (adetya/roni)