Dakita, Duta Sampah Kertas Sekolah, Yang Terpilih Pangeran Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya

Meskipun usianya masih 12 tahun dan duduk di bangku SD Kelas VI, siswa SDN Tunjung Sekar I ini ahli dalam masalah mendaur ulang sampah kertas di sekolahnya. Sampai-sampai dia dinobatkan sebagai duta sekolah dalam urusan sampah kertas oleh Kepala Sekolah SDN Tunjung Sekar I Kota Malang.

Tidak berlebihan jika ekspresi kegembiraan dia luapkan dengan bersujud syukur diiringi isak tangis yang keluar dari mulutnya. “Ini hasil dari jerih payah kami semua. Terima kasih Ibu dan Bapak guru serta teman-teman,“ kata M. Dakita Zulfikar sesaat setelah nama disebut menjadi Pangeran Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya.

Penggemar jus alpukat ini memang terkenal sebagai siswa yang paling getol mengajak teman-teman sekolahnya untuk memaksimalkan penggunaan kertas dan mendaur ulang kertas yang sudah tidak digunakan. Berbagai hasil karya telah dia buat selama menekuni keahlian barunya itu, diantaranya notes dari kertas bekas, buku dan juga peta timbul berhasil dia ciptakan. Bahkan sebelum mengikuti masa karantina dia juga sempat membuat 2 karya baru yang lebih baik yakni keranjang sampah dan topeng.

Hasil yang dia raih adalah buah kerja kerasnya selama ini serta dukungan dari orang-orang sekitarnya. “Ayah saya rela menunggui saya sampai larut malam hanya untuk membantu membuat sebuah keranjang sampah yang kuat dan tidak mudah rusak kena air,“ kenang Dakita.

Mengenai rencana setelah terpilih sebagai Pangeran Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya, Dakita menyatakan akan semakin giat mengajak teman-temannya peduli lingkungan hidup. “Saya akan mengajak teman-teman untuk menggunakan buku dari kertas daur ulang untuk menghambat lajunya perubahan iklim,” kata Dakita bersemangat. (adetya)