Kolaborasi Perkusi Barang Bekas Malaysia Dengan Gamelan Jawa SD Theresia I Surabaya
Sebanyak 30 anak dan remaja aktivis lingkungan hidup YAWA Malaysia gelar kolaborasi Eco Drum Circle dengan gamelan Jawa SDK Santa Theresia I, Jumat (19/12). Kolaborasi tanpa persiapan ini ternyata berlangsung apik dan menarik didengar. Para aktivis lingkungan hidup Malaysia menggunakan barang-barang bekas seperti botol, galon air mineral, dan ember sebagai alat musik perkusi.
Harmoni perkusi dari barang bekas ini dipukul dengan arahan seorang konduktor. Jika kita mendengarkan, atmosfer bak berada di jalan-jalan Kota Rio de Jeneiro, Brazil saat digelarnya karnaval.
Saat didapuk berkolaborasi dengan gamelan Jawa SDK Santa Theresia I, suasana canggung sempat terasa di dalam kelompok perkusi Malaysia ini. Namun kondisi berangsur cair dan bahkan dua jenis musik berbeda genre ini pun berpadu harmonis.
Selain menggelar kolaborasi musik di SDK Santa Theresia I Jl. Residen Sudirman, para aktivis lingkungan hidup Malaysia ini juga berbagi pengalaman dengan anak-anak SDK Santa Theresia I Surabaya tentang pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh anak-anak di negeri Jiran ini.
Setelah melakukan kolaborasi musik, para kader lingkungan hidup SDK Santa Theresia I Surabaya ini menggelar workshop lingkungan hidup. Pada workshop ini, para kader menjelaskan segala pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan di sekolah binaan Tunas Hijau. Mulai pengolahan sampah plastik untuk barang daur ulang hingga pengolahan sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Mulai daur ulang kertas bekas hingga pengolahan sampah daun menjadi pupuk kompos. (roni)