Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya Terpilih
Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya akhirnya sampai pada tahapan puncak. Minggu (21/12), gedung serba guna Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Malang menjadi saksi dari kemeriahan acara puncak tersebut.
Berbagai penampilan disuguhkan pada grand final tersebut guna menghibur para suporter dan undangan yang hadir. Seperti seni vocal atau nyanyi yang dibawakan oleh SMP Negeri 3 Kota Malang dan SMP Negeri 5 Kota Malang. Ada tari Remo dari SDN Dinoyo 2 Kota Malang, drama lingkungan dari SDN Dinoyo 2 Kota Malang dan puisi yang dibacakan oleh siswa SDN Bertaraf Internasional Tlogowaru Kota Malang. Semua penampilan tersebut bertemakan lingkungan.
Juga nampak beberapa pejabat Kota Malang dan Kota Batu yang hadir, seperti Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Lusi Bambang Priyo Utomo. Selain itu, beberapa perwakilan sponsor seperti Komisaris dan Direktur Nadya Women Centre juga nampak menikmati acara tersebut.
Pada tahapan final ini, dua puluh finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya berkesempatan menambah perolehan nilai mereka dengan menjawab 1 pertanyaan yang disampaikan oleh dewan juri. Sementara itu dewan juri pada final tersebut terdiri dari 3 orang yang berasal dari Jurusan Sastra Unibersitas Muhammadiyah Malang, Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Tunas Hijau.
Pada penghujung final, terpilihlah 2 nama yang dinobatkan sebagai Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya. Mereka adalah Kurnia Kusuma Syafitri dari SMP Negeri 5 Kota Malang sebagai Putri Lingkungan Hidup dan M. Dakita Zulfikar dari SDN Tunjung Sekar I Kota Malang sebagai Pangeran Lingkungan Hidup.
Ditemui disela-sela acara, Direktur Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2008 Nizam Wahyu Ardhika, mengatakan bahwa Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya bukanlah kontes kecantikan dan ketampanan. “Melalui program ini anak-anak sejak dini diajak peduli lingkungan hidup melalui aksi-aksi nyata,” kata Nizam Wahyu Ardika.
Sebelum terpilih menjadi finalis, para peserta harus melalui tahapan seleksi presentasi proyek lingkungan hidup, membuat esai lingkungan hidup, tes tulis lingkungan hidup, debat lingkungan hidup, menggelar workshop lingkungan hidup di sekolah sekitar dan karantina selama tiga hari.