Tunjukkan Kreasi Dengan Melodi, Tingkatkan Aksi Peduli Bumi Workshop ECO Drum Circle

Lagu “Kisah Cintaku”, yang dipopulerkan oleh grup band papan atas Peterpan, mengalun merdu dari bibir mungil siswa SDN Petemon XIII Surabaya. Siswa SD yang menamakan kelompoknya ALI SORDANG ini membawakan beberapa lagu pembuka workshop Eco Drum Circle yang diikuti sekitar 300 siswa dan guru SD dan SMP dari Sidoarjo, Gresik dan Surabaya.

Workshop yang dilaksanakan Sabtu (20/12) di Ruang Pola Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini merupakan salah satu upaya penyadaran kepedulian lingkungan yang diadakan oleh Tunas Hijau bersama YAWA Malaysia dan didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya, PT Garuda Food dan PT Dharma Lautan Utama.

Pada workshop ini para peserta diajarkan untuk melakukan Recycling atau pemanfaatan perkakas bekas menjadi alat musik. Peserta tidak hanya diajarkan teori. Peserta juga mempraktekkan membuat grup musik dengan perkakas bekas dengan panduan oleh anak-anak YAWA (Yayasan Anak Warisan Alam) Malaysia yang tergabung dalam grup EDC  (ECO Drum Circle). EDC ini sendiri merupakan grup musik yang menggunakan perkakas bekas sebagai alat musiknya. Grup EDC ini di komandani oleh Afiq, 22 tahun, personel tertua di grup ini, karena EDC berisikan para remaja yang berusiakan 12-17 tahun.

Sesi perkenalan EDC pada peserta pun cukup unik. Sambil memainkan “musiknya” mereka berjalan ke depan peserta, layaknya kelompok musik pada film Drum Line. Tepuk tangan sontak para peserta workshop membahana saat para personil EDC menampilkan keahliannya. Bunyi botol, ember, tutup botol dan tutup botol saling menyatu membentuk sebuah irama musik yang harmoni.  

Peserta semakin tak sabar untuk segera memulai workshop. Banyak dari mereka mulai membunyikan alatnya masing-masing mengikuti irama yang ditampilkan oleh EDC. Tak heran kalau suasana gedung berganti layaknya studio musik, karena setiap peserta membawa perkakas bekas masing-masing. Dengan kata lain ada 300 orang yang saling membunyikan alatnya masing-masing.

Pada Workshop Eco Drum Circle ini para peserta terbagi dalam 10 kelompok. Tiap kelompok dipimpin oleh anggota EDC. Tiap kelompok harus menciptakan sebuah irama indah dengan alatnya yang telah mereka bawa. Antar kelompok kemudian dilombakan di akhir acara.

Setiap kelompok yang tampil ternyata mampu menampilkan irama yang cukup memukau dan tidak kalah dengan penampilan dari EDC itu sendiri. Sebelum kelompok yang terbaik diumumkan, Ebrahim dan Syaza dari EDC memberikan presentasi singkat tentang EDC sebagai grup yang menyuarakan penyelamatan lingkungan melalui recycle dengan bermain musik. Mereka menganggap musik adalah bahasa universal yang mudah dipahami oleh setiap orang.

Penampilan terbaik dalam workshop ini diraih oleh kelompok 8 yang dipimpin oleh Akhil “EDC”. Para pemenang mendapatkan hadiah kaos dari YAWA yang diberikan langsung oleh ketua rombongan delegasi YAWA yang juga CEO YAWA Malaysia Adli Mohamed.

Sementara itu, bagi para guru pendamping digelar workshop khusus tentang pembelajaran lingkungan hidup di Malaysia. Workshop ini dipimpin oleh Zainuriah Rahman, yang juga Direktur YAWA Malaysia. (dony/roni)