Pemilahan Sampah di Workshop Taman Hak Anak
Sesaat setelah makan siang, peserta Workshop Taman Hak Anak yang diselenggarakan di Taman Flora Bratang Surabaya, Minggu (25/1), membuka kotak makanan mereka. Mengikuti intruksi dari salah satu aktivis Tunas Hijau Satuman, mereka memilah sisa makanan yang ada di kotak makanan. Workshop ini diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama PKK Kota Surabaya dan Plan Indonesia Surabaya.
Meskipun sebagian peserta belum terbiasa melakukan pemilahan, namun mereka tetap berusaha mengikuti aturan main yang ditetapkan oleh Tunas Hijau pada workshop itu. Salah satu aturan main itu adalah memilah sampah sisa makan siang. Sampah jenis plastik dijadikan satu di tas plastik besar berwarna merah. Sampah sisa makanan dijadikan satu di kantong plastik berwarna putih.
Selanjutnya, kardus makanan terlebih dahulu dibuka kemudian ditumpuk jadi satu. Itu juga berlaku pada sampah gelas air mineral. Tutup gelas plastik terlebih dahulu dibuka kemudian baru ditumpuk. Namun, tidak semua peserta terlihat melakukannya, ada juga peserta yang cuek dengan aturan tersebut.
Alasan Tunas Hijau menerapkan aturan main memilah sampah ini, selain untuk menambah pengetahuan peserta tentang pemilahan sampah, Tunas Hijau juga berusaha untuk tidak meninggalkan sampah di tempat kegiatan. “Kami berusaha tetap menerapkan pola hidup ramah lingkungan. Meskipun sampah yang kami hasilkan pada program ini tidak terolah, minimal terpilah,” ujar Rendi Setyadi koordinator workshop dari Tunas Hijau. (adetya/roni)