Pengolahan Sampah di SDN Kandangan I Surabaya Mandek

Aktivis Tunas Hijau yang menjadi salah satu tim evaluasi Adiwiyata Kota Surabaya dibuat kaget ketika berkunjung di SDN Kandangan I Surabaya, Selasa (13/01). Kekagetan itu muncul setelah melihat permainan kebanggaan Tunas Hijau, ular tangga lingkungan hidup, yang cukup familiar di SDN Kandangan I Surabaya. Ular tangga lingkungan hidup bertema Perubahan Iklim tersebut terlihat dimainkan oleh banyak siswa SDN Kandangan I Surabaya.

Hampir 30 menit lebih rombongan tim evaluasi yang terdiri dari perwakilan Dinas Perikanan Kelautan Pertanian Pertenakan Kehutanan, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup dan Tunas Hijau melakukan pengamatan lapangan di SDN Kandangan I Surabaya. Hasilnya diluar prediksi awal, karena seharusnya SDN Kandangan I mengalami proges yang baik setelah tahun sebelumnya juga terlibat di program yang sama.

Dari hasil pantauan tim evaluasi, pengolahan sampah organik yang tahun lalu cukup bagus sekarang tidak lagi dilakukan. Bahkan pemilahan tiga jenis sampah yang tahun lalu ada, sekarang hanya menjadi dua. Pemilahan dua jenis sampah itu juga tidak maksimal.

Dalam pengolahan sampah, SDN Kandangan I memang mengalami penurunan, namun tidak demikian dengan penghijauan sekolah. Upaya pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) sekolah cukup berhasil. Terlihat Taman Toga cukup segar dengan banyak jenisnya. Setidaknya taman ini bukan hasil rekayasa atau hasil tanam kemarin atau beberapa hari ini.

Ditemui di ruangannya, kepala SDN Kandangan I mengatakan bahwa penurunan tersebut tidak lepas dari banyaknya guru yang dimutasi ke sekolah lain. Padahal, menurutnya, guru-guru yang dimutasi adalah orang-orang yang peduli terhadap lingkungan hidup di sekolah. (adetya/roni)