Tunas Hijau Ajak Ibu-Ibu Klakah Rejo Olah Sampah dan Hemat Listrik Penyuluhan Pemanasan Global pada KKN Mahasiswa Unair Kelurahan Klakah
Udara panas sangat terasa di Balai RW II Kelurahan Klakah Rejo Surabaya siang tadi (25/1). Namun, suasana pemanasan lokal itu tidak menyurutkan semangat 25 ibu perwakilan sepuluh RT di RW II Kelurahan Klakah Rejo, Benowo, Surabaya untuk mengikuti peyuluhan lingkungan hidup yang disampaikan oleh Tunas Hijau dalam rangka KKN Mahasiswa Unair.
Pada penyuluhan itu, Tunas Hijau menyampaikan empat hal utama yang dapat mencegah pemanasan global dan perubahan iklim. Empat hal itu adalah tanam pohon, pengolahan sampah, transportasi ramah lingkungan hidup dan hemat listrik. Empat hal ini, menurut Tunas Hijau, jika dilaksanakan oleh setiap orang akan dapat mencegah laju pemanasan global di bumi tercinta.
Tanam pohon menjadi suatu keharusan bagi setiap orang dimana pun berada. Ini mengingat bahwa pohon adalah satu-satunya makhluk hidup atau bahkan pabrik yang memproduksi gas oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernafas. Pepohonan juga berfungsi menyerap gas karbondioksida yang dihasilkan melalui pernafasan dan hampir setiap aktivitas manusia. Sedangkan gas karbondioksida adalah salah satu gas rumah kaca, yang jumlahnya paling banyak di atmosfer bumi dari pada gas-gas rumah kaca lain.
Pengolahan sampah, menurut Tunas Hijau, menjadi hal utama lain yang harus dilakukan setiap orang. Kecenderungan kebanyakan orang untuk segera mengalihkan sampah dari sekitarnya harus dirubah. Siapapun yang menghasilkan sampah, maka harus mau mengolahnya. Kalau tidak mau mengolah, maka sebaiknya tidak menghasilkan sampah. Terutama sampah organik khususnya sisa makanan. Sampah sisa makanan jika tidak diolah akan menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca, yang daya 25 kali lebih panas dari karbondioksida.
Listrik menjadi isu utama lain yang disampaikan Tunas Hijau pada penyuluhan tersebut. Tunas Hijau menyampaikan bahwa listrik sebenarnya adalah teknologi yang bersih. Namun, terutama di Indonesia, listrik masih dihasilkan dari sumber-sumber yang belum bersih. Batu bara masih menjadi sumber utama pembangkit listrik di tanah air, yang setiap 10.000 watt listrik yang dihasilkan, maka akan dibarengi pelepasan gas karbon dioksida sekitar 1 kg. Alasan ini yang mendasari kenapa setiap orang harus menghemat penggunaan listrik.
Bersepeda atau berjalan kaki menjadi isu utama terakhir yang disampaikan Tunas Hijau pada penyuluhan tersebut. Dengan bersepeda atau jalan kaki, menurut Tunas Hijau, tubuh manusia akan sehat plus tidak ada gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lain yang dihasilkan. (roni)