Urban Farming di SMP Negeri 5 Surabaya
Peninjauan lapangan tim Adiwiyata Kota Surabaya di SMP Negeri 5 Surabaya, Rabu (14/1), disambut Kepala SMP Negeri 5 Surabaya Tri Wahyuni dan beberapa guru pengajar. Pada penyambutan tersebut sekolah menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh beberapa pihak diantaranya Tunas Hijau sehingga bisa mengikuti program ini.
Di sekolah yang tergolong banyak pepohonan pelindung itu, tim Adiwiyata diajak menuju green house di samping sekolah.Di green house ini nampak pembibitan tanaman lidah mertua, adenium, tanaman hias dan tanaman buah. Green house ini cukup unik, karena pagar-pagar pembatasannya ditanami tanaman anggur, sehingga nampak seperti pagar hidup. Organic urban farming atau pertanian perkotaan organik juga dilakukan di green house ini. Ada 8 jenis sayuran yang ditanam, yaitu sawi, bayam, terong, lombok besar, lombok kecil, pare, tomat dan kangkung.
SMP Negeri 5 juga sudah memiliki pelajaran ramah lingkungan. Pelajaran ini diajarkan seminggu sekali dengan 2 jam pelajaran setiap pertemuan. Bukan hanya teori yang diajarkan, namun siswa juga diajak observasi lapangan sehingga mudah untuk memahami pelajaran yang disampaikan.
Menurut koordinator guru ramah lingkungan Hesti, kendala yang masih dialami sekolah adalah tingginya ketergantungan siswa terhadap penggunaan plastik bungkus makanan. Sebenarnya, menurut Hesti, sampah-sampah plastik tersebut berasal dari pedagang makanan dan minuman dari luar sekolah. “Siswa kalau sudah jajan di luar sekolah pasti sampahnya dibuang ke dalam sekolah. Padahal sudah sering kami peringatkan,” kata Hesti. (adetya/roni)