Bangga Bisa Mempersembahkan Hutan Kota Untuk Surabaya Tercinta Oleh Pangeran Lingkungan Hidup 2002 Pramudhityo Dewantoro
Terkejut…?! Itu pasti. Siapa sangka aku menjadi pangeran lingkungan hidup 2002. Pokoknya jejingkrakan dan happy banget ketika namaku disebut sebagai juara dan menyandang gelar pangeran lingkungan hidup 2002. Pendeknya, it’s the best time in my life!
Pada mulanya, aku ikutan penganugerahan pangeran dan putri lingkungan hidup ini dengan persiapan cukup mendadak. Proyek lingkunganku adalah melakukan penyuluhan lingkungan bersih dan sehat kepada masyarakat sekitar sekolahku. Yang paling asik setelah menjadi pangeran lingkungan hidup, aku bisa mengikuti konferensi lingkungan hidup untuk anak-anak di Australia Barat. Hmm, banyak pengalaman? Jangan ditanya! Jadi selebriti? So pasti! Hehe…
Saat bertugas sebagai pangeran lingkungan hidup 2002, aku adalah Direktur Hutan Kota I di stren Kalimas belakang Delta Plasa Surabaya. Di hutan kota pertama Tunas Hijau itu, saat ini, pepohonannya sudah tumbuh besar dan menjadi sumber oksigen warga Kota Surabaya. Di hutan kota itu juga ada dua pohon Matoa. Pohon langka dari Papua itu pemberian khusus Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim saat kami diundang khusus ke kantornya, di Jakarta.
Hutan kota itu bisa jadi hutan kota pertama di dunia yang digagas dan dibuat oleh anak-anak lho… Tugas ini bagiku tidaklah berat, karena aku melaksanakannya dengan riang hati. Sekalian membuat kota Surabaya tercinta menjadi lebih sejuk dan polusinya berkurang. Tentunya aku dan teman-teman paguyuban pangeran putri lingkungan hidup 2002 bangga bisa mewujudkan hutan kota itu. Apalagi yang meresmikan hutan kota itu adalah menteri negara lingkungan hidup pada 2003.
Mimpi-mimpi untuk bertemu dengan pemimpin negara menjadi kenyataan. Mulai dari walikota, menteri sampai presiden Republik Indonesia sudah. Teman-temanku juga bertambah banyak tentunya. Jadi, tunggu apa lagi? Cepetan kamu buat proyek lingkungan dan ikutilah penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2009.
Pangeran Lingkungan Hidup 2002 Pramudhityo Dewantoro