Berkreasi Dengan Sampah, Rumah Baca Sampoerno Terapkan 3R

Sangat penting untuk menanamkan budaya mau mengolah sampah sejak dini, khususnya pada anak-anak. Hal ini yang diterapkan di Rumah Baca Sampoerno, yang Tunas Hijau ikut mengembangkannya. Senin (16/2), di rumah baca ini diadakan kegiatan berkreasi dengan sampah untuk anak-anak di rumah baca yang terletak di Dusun Tameng, Desa Padi, Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan ini bertujuan mengajarkan anak-anak mengolah sampah yang masih dapat digunakan. “Untuk menerapkan pengolahan sampah dengan prinsip 3R tidak cukup dengan teori saja. Anak-anak harus diajarkan juga untuk mempraktekkan dan menerangkan pada orang lain,” ungkap Sugianto Public Awareness & Education Tunas Hijau. Dijelaskan juga oleh pemuda yang akrab dipanggil Sukri, bahwa pembelajaran tentang pengolahan sampah perlu disampaikan dengan cara-cara yang menyenangkan, khususnya pada anak-anak.

Pada kegiatan ini terlihat dua puluh anak-anak sedang asyik berkreasi dengan kardus bekas, bungkus makanan ringan, sedotan palstik bekas dan bermacam-macam sampah non organik. Ada dua kelompok dengan aktifitas berbeda. Satu kelompok nampak anak-anak usia sekolah dasar berkreasi membuat bermacam mainan dengan bahan dasar kardus bekas.

Panji misalnya, siswa kelas 5 ini terlihat asyik membuat mobil traktor. “Habis ini traktornya diwarnai dengan crayon, Kak,” kata Panji ketika ditanya proses selanjutnya. Disinggung manfaat membuat mainan dari kardus, Panji menjelaskan bahwa tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli mainan. “Lagipula dengan memanfaatkan kardus dapat mengurangi jumlah sampah yang ada,” kata Panji.

Sementara kelompok yang lain berkreasi membuat kalung dari sedotan plastik bekas dan plastik bekas bungkus snack. Cara membuatnya cukup unik. Sedotan yang telah dicuci bersih dibelah dengan gunting kecil, kemudian dilipat menjadi bentuk segitiga. Proses selanjutnya dirangkai menggunakan benang dan jarum. Ada juga yang menggunakan kertas bekas dan bekas pembungkus snack yang dilipat dan dirangkai dengan cara yang sama.

Dijelaskan oleh Triani Chandra, pengelola rumah baca yang juga aktivis Tunas Hijau, bahwa kegiatan pembelajaran lingkungan hidup di rumah baca dilaksanakan secara tematik. “Bulan Januari ini kami membahas tentang pengolahan sampah khususnya reuse atau penggunaan kembali,” kata Triani Chandra di sela pelaksanaan kegiatan. Hasil karya mereka akan dipamerkan pada Mini Children Conference on Climate Change (MCCCC) se Kecamatan Pacet yang dilaksanakan 21 Februari 2009. (geng)