Hutan Sekolah Indraraja Di SMP Negeri 5 Surabaya Peninjauan Tim Evaluasi Adiwiyata Jawa Timur
Terletak di kawasan Surabaya Utara, SMP Negeri 5 merupakan salah satu wakil dari Kota Surabaya pada program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (Adiwiyata) tingkat Jawa Timur. Berbagai upaya sudah mulai dilakukan sekolah ini. Diantaranya mencoba mengubah perilaku siswa baru dengan memberikan tambahan mata pelajaran ramah lingkungan. Pelajaran ini diajarkan 2 jam seminggu.
Sekolah yang terletak di Jalan Rajawali 57 Surabaya ini juga berupaya terus memperbaiki kualitas sarana dan prasarana menuju sekolah Adiwiyata. Salah satunya dengan mulai mewajibkan siswa membuang sampah sesuai dengan jenisnya, yatu sampah basah dan sampah kering. Meskipun belum ada upaya pembatasan barang yang boleh dikonsumsi di sekolah.
Pengolahan sampah basah dan sampah kering sudah mulai dilakukan di sekolah ini. Terbukti adanya recycling centre atau ruang khusus menyimpan hasil daur ulang. Keranjang pengomposan sampah basah juga nampak berjajar di ruang serba guna SMP Negeri 5 Surabaya.
SMP Negeri 5 juga berupaya menanamkan sikap gemar menanam pada siswanya. Upaya tersebut diwujudkan sekolah dengan mewajibkan setiap kelas untuk memiliki taman pot gantung. Meskipun, jumlah taman gantung yang ada masih belum terlalu banyak. SMP Negeri 5 juga memiliki taman-taman kelas dan taman tanaman berkhasiat obat.
Hutan sekolah Indraraja (Indrapura dan Rajawali) juga menghiasi sekolah ini. Hutan sekolah ini sudah dirintis sejak tahun 2006. Hingga saat ini, hutan sekolah dijadikan salah satu tempat belajar mengajar di SMP Negeri 5 Surabaya. Letaknya yang di persimpangan Jalan Indapura dan Jalan Rajawali, dan desainnya yang terbuka, membuat hutan sekolah menjadi tempat favorit bagi segenap warga sekolah. Apalagi, di hutan sekolah ini juga terdapat gazebo, yang dibawahnya ada kolam ikan gurami. Meskipun beberapa tanaman yang ada nampak kurang terawat.
SMP Negeri 5 Surabaya juga memanfaatkan lahan kosong disamping sekolah untuk dijadikan lahan pertanian perkotaan (urban farming) oleh siswa. Berbagai tanaman pertanian ada di sekolah ini. Ada tanaman lombok kecil, lombok besar, terong, sawi, kangkung, bayam dan pare. Semua tanaman pertanian ini dikelola oleh siswa.
Sekolah ini juga memanfaatkan beberapa tembok kosong untuk dihiasi dengan gambar dengan pesan-pesan lingkungan hidup. Diantaranya adalah gambar dengan pesan stop pemanasan global dan menjaga lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama. Gambar-gambar dengan pesan lingkungan hidup ini banyak ditemukan di depan sekolah. Meskipun, hampir di setiap ruangan kelas masih nampak kurang dengan pesan-pesan lingkungan hidup.
Modifikasi tarian Sparkling Surabaya, tarian khas Surabaya, dilakukan di sekolah ini. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menjadikan sapu sebagai alat yang harus dibawa oleh para penarinya. Modifikasi ini nampak saat para penari itu menampilkan tarian tersebut menyambut kedatangan tim evaluasi Adiwiyata Jawa Timur, Sabtu (21/2). Setidaknya pesan lingkungan hidup menjadi nampak pada tarian itu. (roni)